Ada banyak ironi dalam praktek kebangsaan kita, dikaitkan dengan dunia per-beras-an. Kita mengaku sebagai negara agraris tetapi tidak malu menjadi importir bahan pangan. Kita bangga memiliki negeri yang subur dan makmur tetapi membiarkannya ditumbuhi alang-alang.Â
KEMBALI KE ARTIKEL