Prof. Tomagola adalah sosiolog UI spesialis debat panas. Tercatat ia pernah engkel-engkelan sampai nyaris baku hantam melawan Prof. Tjipta Lesmana, juga disiarkan langsung di televisi. Di masa muda ia adalah karateka penyandang ban hitam. Di usia 60 tahun sekarang ia masih merasa sehat, dan masih rutin latihan barbell, semangat muda masih tersimpan di otot-ototnya. Ia sesumbar dapat menekuk Munarman di bawah lima ronde.
Sedangkan Munarman adalah seorang Sarjana Hukum yang inklusif, mantan panglima pasukan berani mantu zaman lewat. Ia tak begitu pandai berdebat, cenderung tergagap-gagap, maka ia cepat naik darah. Sebagai santri di masa muda ia akrab dengan olahraga pencak silat. Hiburan kegemarannya adalah sepakbola api. Di usia 54 tahun sekarang, ia masih mampu bersalto dengan baik. Ia berkata dapat memaksa Tomagola mencium kanvas sebelum paruh ke dua pertandingan.
Ketika berpisah di halaman belakang lapangan parkir televisi kuning itu, mereka saling berpesan agar tidak mengabaikan latihan masing-masing. Baik Munarman maupun Tomagola bertekad menyuguhkan pertandingan tinju berkualitas, untuk dinikmati penggemar tinju tanah air.
Memang begitulah Kesatria Sejati!
******