Aksi panggung grup musik eksentrik itu tak perlu diragukan lagi. Berjingkrak-jingkrak dan memekik-mekik, memang itulah merek dagangnya. Penontonnya pun melakukan hal sama. Merangsek mendekati panggung, sebagian lagi membentuk koloni di kegelapan, menari-nari sambil menenggak miras. Meskipun kegiatan ini merupakan pagelaran seni yang dipersepsikan sebagai ajang mengasah ketajaman naluri, tapi jangan berharap menemukan keluhuran budi di dalamnya. Ini adalah panggung hura-hura. Dalam penilaian orang kampung seperti saya, lagak-laku mereka itu tak ubahnya seperti sekelompok monyet sedang mempertontonkan kebodohannya!