Dari sepuluh menjadi dua, lalu setelah dicibir disana-sini disusulkannya enam nama lagi. Dari rencana buka-bukaan menjadi surat-suratan. Dari tuduhan memerasmenjadi sekedar minta jatah. Dari memiliki bukti otentik menjadi katanya dirut-dirut saya. Konon, lelaki paling tangguh adalah yang paling setia memegang janji. Lelaki yang terbiasa ingkar janji maka ia tak lebih dari sekelas Bang Thoyib, tiga kali lebaran tak pulang-pulang. Padahal Pak Dahlan Iskan bukanlah satria bergitar atau pesuling dangdut!