Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Silakan Merokok pada Tempatnya

6 Mei 2012   08:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38 155 3
Konon, budaya merokok pertama kali dilakukan orang pada Zaman Brazilia Kuno, yaitu ramai-ramai menghirup asap bakaran tembakau untuk pengobatan suatu penyakit - semacam pening atau mumet berkepanjangan. Mereka menyebut daun tembakau sebagai ‘daun dewa’. Orang pertama yang menggulung daun tembakau dan menghisapnya sebagaimana lazimnya merokok, langsung ditangkap polisi karena dianggap gila dan berpotensi menularkan penyakit gila. Kabarnya orang itu dihukum mati! (Maaf, tak ada tautannya. Ah, tautan melulu…., dibaca juga tidak!)

Sekarang ini, tembakau telah menyebar ke seluruh dunia, merasuk jauh ke ruh peradaban manusia. Rokok telah menjadi sumber mata-pecaharian; kebun tembakau, pabrik rokok, pengecer, penjual rokok ketengan, semua. Rokok terdapat dalam kotak bersepuh emas istana raja-raja, dipersembahkan dalam upacara menyambut tamu. Rokok telah menjadi ramuan penting membuat sesajen persembahan kepada dewa-dewa dan jin-kuntilanak. Bersamaan dengan itu gerakan anti-rokok ikut berkembang dari zaman ke zaman. Kegiatan itu telah menjadi lapangan kerja pula. Puluhan LSM anti-rokok didirikan di seluruh dunia, menggelar seminar-seminar, memasang plakat-plakat, membuat iklan layanan msyarakat, dengan mengumpulkan dana dari sumbangan sosial atau mendatangi pabrik rokok untuk semacam dana partisipasi berikut uang bensin….

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun