Tetapi mengapa tak ada gambarnya? Apakah misi-misi yang super heboh itu lupa membawa kamera video atau tustel? Hingga kini hanya gambar-gambar satelit yang disuguhkan. Kalau hanya gambar begituan, siapa pun bisa men-downloadnya, meng-cropnya, lalu menambahi risbulkonah di atasnya (risbulkonah, singkatan dari garis bulatan kotak dan panah). Itu namanya copy-paste!
Tak kalah keblinger adalah media massa, televisi atau cetak. Setiap memberitakan perihal pojok terpencil Samudera Hindia itu, mereka menampilkan gambar-gambar tentang kapal-kapal perang sedang latihan, gelombang laut setinggi rumah, orang-orang mengintip dari jendela pesawat lalu sesuatu yang berasap dilemparkan ke laut entah apa maksudnya. Semua itu gambar bohong-bohongan, copy-paste, mengelabui pemirsa….
Tapi photo aslinya, tak ada!
Para pilot mengatakan tak dapat melakukan apa-apa karena lautnya terlalu dalam, cuaca buruk dan ombak terlalu tinggi. Lho, apa hubungannya? Apa pesawat itu mau dibawa menyelam juga? Semua orang juga tahu bahwa tujuan pesawat terbang berangkat ke lokasi adalah untuk meyakinkan ada serpihan mengambang, lalu mengambil gambarnya. Pesawat tak mungkin mendarat, karena itu tak ada urusannya dengan ombak laut. Hanya gambar!
Ini semua menimbulkan tanda tanya, jangan-jangan misi pencarian itu cuma membual. Sesungguhnya belum ada pesawat menuju lokasi. Mereka cuma berputar-putar di suatu tempat, lalu mendarat lagi kemudian mengolah gambar-gambar dari internet!
Sotoy sekali!
*****