Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Kuduslah Kamu sebab Aku Kudus!

20 Januari 2020   11:10 Diperbarui: 20 Januari 2020   11:23 8774 0
Hidup Kudus, Perintah Simbolis atau Pencapaian?

Imamat 19:2
"Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.

Firman Tuhan ini diimplementasikan oleh pastor kita : bahwa hidup kudus adalah sebuah identitas. Hidup kudus merupakan sebuah ciri utama dari anggota kerajaan sorga, umat yang percaya.

(Baca: www.cahyaadi.wordpress.com)

Tuhan itu maha kudus, Dia juga yg ingin selalu dekat dengan umatNya. Maka Dia memberi perintah supaya kita semua hidup dalam kekudusan.

Bagaikan terang dan gelap yg tidak mungkin bersatu. Begitulah kiranya kita sebagai ciptaan yang dikasihiNya harus senantiasa menjaga kekudusan. Ada di Zona terang supaya bisa menikmati hadiratNya...

Inti rumusan dari setiap elemen di dalam kitab Imamat adalah hidup kudus!

Percuma menjalankan beragam perintah di kitab imamat tersebut apabila tidak didasari Keteguhan Prinsip hidup dalam kekudusan.

Lalu bagaimana caranya agar kita semua manusia berdosa dan serba terbatas ini untuk bisa mencapai Hidup Kudus?

Tuhan maha kudus (suci) dan menjadi berjarak dengan kita yang tidak kudus. Tuhan Yesus melalui Penebusan di Kayu Salib menjadikan kita Kudus adanya. (Dikuduskan oleh kuasa dan FirmanNya)

Dia juga yg menjadikan kita manusia yg baru. Kekudusan adalah hal yang sangat spesial.
Anugerah.
Sebuah Identitas baru yang mahal sekali harganya. Proses shifting tersebut terjadi kala kita menerimaNya sebagai juruslamat atas hidup kita.

Haleluya!

Akan tetapi manusia lemah yang menjalani hidup kedagingan seringkali menoadai kesucian tersebut.

Berbuat bermacam macam dosa. Bahkan terjerat di dalamnya.

Seringkali pikiran kita tidak berbudi atau berpengetahuan sehingga ketika kita berbuat dosa, kita tidak menyadarinya, tidak merasa berdosa. Merasa fine saja!

Maka satu satunya jalan untuk kita terus mempertahankan kekudusan adalah dengan belajar melalui FirmanNya.

Roma 12:1-2
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Tuhan sangat memahami kita manusia yg lemah ini, akan tetapi Dia juga tidak mau kita menyerah atas situasi tersebut. Marilah hendaknya kita semua berubah oleh pembaharuan budi. Oleh sumber kebaikan dan kebenara : Firman Tuhan.

Saya ingat sekali saat pastor memberikan ilustrasi tentang hal hidup kudus ini dengan perumpamaan : Tuning On siaran radio.

Dimana Channel frekuensi hidup kita yg seringkali bergeser harus senantiasa di Tuning sesuai dengan siaran chanel Tuhan yg kudus.

Atau bagaikan sebuah gitar yang mahal sekali harganya, yang sudah ditebus melalui proses lelang dengan nyawaNya. Akan tetapi selalu bersuara sumbang karena dawai2 gitar itu tidak sync. Tidak Nyetem.

Maka lagu apapun yg dinyanyikan tidak pernah enak didengar, selalu sumbang dan tidak menyukakan hatiNya.

Model gitar mahal seperti kita ini seharusnya menghasilkan musik yang berkelas. Cocok untuk memuliakan NamaNya. Merdu didengarNya. Menyukakan HatiNya.

Selamat hari senin...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun