Di sebuah gedung pencakar langit, dalam satu ruangan putih bersih, Wanni Pirate menatap gawainya lekat. Ia sedang membaca sebuah artikel utama di Kompasiana berjudul "Ledakan Bom yang Menewaskan Seorang Anak dan Puluhan Anggota KPKers". Senyumnya mengembang, tangan kirinya berulang kali memilin kumis mirip tikus.