Dijaman sekarang ini, siapakah sesungguhnya yang menggunakan pola-pola kekerasan. Seperti sekelompok penjahat jelas menggunakan cara-cara kekerasan (ancaman, pemaksaan, pembunuhan, penganiayaan, pemerasan, perampokan dst) untuk mencapai tujuannya. Tentu kita akan kesulitan membedakan mana yang penjahat dan mana yang bukan penjahat jika keduanya berkumpul dalam satu arena kepentingan dan menggunakan cara yang sama. Siapa yang sesungguhnya diuntungkan saat mereka bergabung, siapa yang menunggangi siapa.
Semua tindak kekerasan sesungguhnya berasal dari ketidakmampuan diri dalam mewujudkan angan-angannya. Dalam hal ini, intervensinya kekuatan ormas tertentu ditengah masyarakat dengan menggunakan kekerasan berasal dari ketidakpuasan terhadap kinerja aparat (KEKERASAN VERSUS APARAT). Penegakan kamtibmas jelas tanggungjawab aparat penegak hukum, oknum aparat yang tidak mampu mengatasi kamtibmas malah sebaliknya secara terselubung mengambil kesempatan / manfaat / keuntungan dengan membiarkan kekerasan terjadi setiap saat dengan hanya menunggu laporan dari pihak yang dirugikan, disinilah letak KEKERASAN KERABAT APARAT.
Sadarilah dijaman ini bahwa apapun yang mengatasnamakan kekerasan justru memberi keuntungan bagi oknum aparat. Pelanggaran yang kita buat justru menyenangkan oknum - aparat termasuk HakIMJaKSaPNsborok-rat.