Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Bee, Kau Lagi

24 Oktober 2014   00:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:57 21 0
hay Bee.. lama aku tak menyapamu. kau masih sama bukan? aku tentu sama seperti kau, seperti ini. Lama, Jingga, lampu bacamu tak terang menyala. Kau tak ada niat memperbaikinya? atau sebenarnya engkau telah mulai bosan menepi dalam reremangan? Aku mengerti. Amat teramat mengerti. Tetapi berlama dalam terang pun sangat melelahkan. Jadi jika nanti engkau sempat...atau engkau mau...perbaikilah ia. Kau sudah rindu dengan teduhnya bukan? Dialah saksi yang tak pernah bicara. Sedu sedanmu, airmatamu, tawa gemasmu, senyum malu-malu ketika engkau baca tiap larik kata yang terkirim dari web berbingkai biru itu..

Jangan pernah bosan, Bee.. Aku tetap akan menjumpaimu kapanpun engkau mau. Entah ketika senja beralun-alun memudar, entah ketika cahaya menghujani semesta, entah pada waktu-waktu luangmu yang sengaja kau selipkan dari rutinitasmu. Kembalilah kapanpun engkau mau. Ketika engkau sempat atau ketika engkau mau.

Jauh dari tempatmu, aku menunggu kau buka kembali purbamu. Bee, ambil catatanmu, ah, barangkali kau lupa menaruhnya.. Oke, selembar kertas saja atau kalau tetap tak ada, serpihan-serpihan bekas nota dinas itu saja. Atau mungkin apa saja lah yang dapat kau raih kali ini.. Cepat!! Senja tak kan menunggumu bergegas.

Ah, aku tak tahu seberapa besar otak cumi mengisi kepalamu. Sudahlah... adzan telah berkumandang kini. Pulanglah . . . kau sudah rindu nasi bukan?

Karanganyar, 26 Mei 2014

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun