Secara analogi, politik dapat saya katakan sebagai panggung musik orkestra yang memiliki bermacam instrumen yang membaur dalam satu frekuensi dalam mencapai tujuan dan menciptakan sebuah "
masterpiece". Saya membayangkan masing masing instrumen politik ini harus tetap pada tempo dan tetap pada "chord"-nya masing-masing.
KEMBALI KE ARTIKEL