Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Bersahabat dengan Kematian

24 November 2010   15:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:20 236 0
Ingat mati ingat sakit, ingat masa akan sulit . Ingat-ingat hidup Cuma satu kali..Berapa dosa kau buat berapa kali maksiat ingat-ingat sobat, ingatlah akhirat...Sepenggal bait syair lagu tersebut pasti sudah tak asing lagi di telinga penikmat musik tanah air , Apalagi mereka yang mengaku "Para wali" sebutan untuk fans band wali.

KEMATIAN...mendengar kata tersebut apa yang anda pikirkan ?? Seram, menakutkan, namun ada juga yang justru merindukannya ? Lalu bagaimanakah sebaiknya kita menyikapinya??

Dalam AL QUR'ANUL KARIM di sebutkan "KULLU NAFSIN DAIQOTUL MAUT" yang mengandung makna bahwa setiap yang bernyawa pasti akan menemui yang namanya kematian. Jadi pada hakikatnya kita hidup di dunia ini sebenarnya sedang menunggu giliran untuk di panggil dari SANG MAHA penggenggam dan pencipta nyawa, yaitu ALLOH 'AZZA WA JALLA.

Kesimpulannya kita semua adalah Camat alias Calon Mati, hanya saja kapan kita akan mati kita tidak pernah tahu, Mungkin pembaca duluan, Penulis belakangan atau mungkin biar adil boleh juga di balik Penulis belakangan, Pembaca duluan..(hee..sama saja ya). Dan bagaimana cara kita menemui ajal pun tak ada yang bisa memilih. Ada yang mati karena sakit ( mungkin itu sudah biasa), ada yang bunuh diri ( itu juga sudah banyak terjadi), Namun ada juga yang agak unik yang baru-baru ini terjadi, ada seorang anak yang mati karena tersedak daging qurban atau yang lebih luar biasa lagi ada orang yang mati saat sedang sms-an (hayoo hati-hati loh yang lagi mbaca tulisan ini sambil sms-an) tapi masih ada lanjutannya, maksudnya sms-an sambil naik motor di jalan raya..( gitu maksudnya)

Sistem atau pola kematian yang di buat random (acak) oleh ALLOH ini mengandung hikmah tersendiri. Bayangkan bila pola kematian di buat seperti guru yang mengabsen siswanya saat memulai pelajaran, urutan panggilan berdasarkan abjad inisial namanya pasti yang punya nama dengan huruf depan A, seperti Ahmad, Aan, Andi dan seterusnya pasti ketar-ketir bahkan mungkin setiap malam tidak bisa tidur, takut kalau-kalau besoknya tidak bisa bangun lagi. Sebaliknya yang namanya berinisial abjad-abjad akhir menjadi leha-leha dan jadi lengah dengan datangnya kematian. Dengan pola kematian yang random ini menjadikan kita semua bersiap-siap mencari bekal sebaik-baiknya guna menghadapi datangnya kematian yang tidak dapat di prediksi kedatangannya.

Dalam menghadapi datangnya kematian kita tidak perlu berlebihan dalam menyikapinya, kita tidak perlu inferior terhadap sesuatu yang pasti datang menimpa kita, Yang terpenting adalah kesiapan kita menyiapkan bekal guna menghadapi datangnya kematian, Sehingga ketika maut menjemput, kita dengan tenang dan senyum manis mengatakan " Ya aku sudah siap ikut denganmu, sebagai jalan menuju impianku bertemu ROBBku, ALLOH 'AZZA WA JALLA.

"SALAM SUPER"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun