Mengunjungi gelaran sebuah pameran buku, bagi sebagian orang, hal ini dapat dijadikan seperti mengunjungi wahana wisata.
Nuansa ini ditawarkan secara khusus oleh penyelenggara pameran Liga Buku Jabar Juara (LBJJ).
Seperti apa suasana pameran buku sebagaimana dimaksud? Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kota Bandung, K.H. Rachman Ridhatullah, S. Sos., M.Si., mengupasnya dalam uraian berikut.
"Ya, benar, dalam LBJJ, pengunjung layaknya seperti berwisata!", demikian Rachman Ridhatullah mengemukakan, di sela-sela kesibukannya mempersiapkan LBJJ.
Sebuah pameran buku di Bandung, kata Rachman Ridhatullah, berlokasi tepat di Gelanggang Olah Raga (GOR) Saparua, terselenggara selama sepuluh hari berturut-turut.
Penyelenggaraan pameran buku LBJJ tersebut merupakan inisiatif bersama dalam sebuah kemitraan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, IKAPI Jabar dan Penerbit Syamil Grup.
Intinya, menurut Rachman Ridhatullah, bahwa LBJJ dihadirkan seperti halnya wisata buku serta wisata edukasi dalam 10 hari gelaran pameran tersebut dilaksanakan yaitu mulai dari 22 September sampai dengan 1 Oktober 2023.
Liga Buku Jabar Juara mencoba menawarkan hal unik mengenai pameran buku.
Ada sajian berjualan buku seperti layaknya kita mendatangi sebuah swalayan.
Buku-buku dari berbagai penerbit dipajang dalam sebuah bentang karpet biru di lapang GOR.
Pengunjung bebas memilih buku sesuai selera di lapak-lapak penerbit.
Sajian lain, panggung hiburan dan kajian atau diskusi menambah semarak pameran.
Penyelenggara pameran menjamin bahwa pengunjung akan memperoleh kesan khusus usai meninggalkan pameran.
Selain berkunjung ke pameran buku seperti berwisata, disisi lain, terselenggranya pameran, dapat menjadi cerminan atau tolok ukur apakah minat baca masyarakat masih dibilang tinggi atau sebaliknya.
"Angka kunjungan masyarakat ke lokasi pameran buku, mampu menepis bahwa minat baca masyarakat itu rendah, sehingga event-event itu selayaknya dapat terus digelar" kata Rachman Ridhatullah.
Harus terbukti, kata Rachman Ridhatullah, bahwa dalam prakteknya pameran buku terselenggara, tentunya tidak asal sekedar digelar.
Perlu ada pendekatan inovasi juga dan bagaimana mengemas pameran agar memberikan daya tarik tersendiri.
Orang-orang akan ramai berdatangan ke pameran buku sekaligus berpeluang meningkatkan ilmu pengetahuannya.
Bagi penerbit atau peserta pameran, tentunya omset penjualan pun bisa meningkat.