Nama Elizabeth yang dibubuhkan menjadi nama minuman segar dari Priangan itu, sebetulnya berasal dari nama seorang pemilik toko tas terkenal di Bandung bernama Elizabeth Halim yang menjalankan usahanya bersama sang suami bernama Handoko sejak 1963.
Memang, bagi meraka yang belum mengetahuinya, Cendol Elizabeth selalu dikaitkan dengan nama besar Ratu Inggris itu terutama seperti saat ini yaitu dalam momentum bersejarah dan peristiwa duka meninggalnya Sang Ratu.
Pada kenyataannya adalah tidak demikian, nama Elizabeth sebagai Ratu Inggris dan Elizabeth yang lain sebagai pemilik usaha toko tas adalah dua nama yang berbeda kiprahnya.
Meski demikian, baik Ratu Elizabeth II dan juga Elizabeth Halim, dua nama yang pada akhirnya mampu menginspirasi orang-orang untuk berkreasi tentang sesuatu hal di dunia ini.
Orang Bandung sudah terlanjur cinta dengan nama Elizabeth yang kental dengan nama makanan cendol itu sejak lama.
Disini, kita mengenal minuman cendol itu sebagai sejenis panganan atau tepatnya adalah minuman manis yang diperoleh dari proses pengolahan tepung beras diberi warna pandan sehingga membetuk bulatan pipih memanjang.
Disajikan bersama campuran santan kelapa, sedikit potongan buah nangka, serutan atau butiran kecil es batu dan gula merah yang dicairkan.
Saat menyantap Cendol Elizabeth, setidaknya rasa haus dapat teratasi dan juga secara bersamaan mampu menunda rasa lapar si pengkonsumsinya.
Cendol Elizabeth dikemas dalam gelas tinggi. Apabila disajikan saat udara panas, akan terasa lebih nikmat.
Sudah lama panganan ini akrab berada diantara orang Bandung. Terjaja di banyak tempat sehingga kita akan sangat mudah mendapatkannya.
Saat puasa tiba, minuman segar ini kerap diburu sebagai minuman tajil atau makanan pembuka sebelum santap makanan berat.
Tempat Mangkal
Cendol Elizabeth berkembang menjadi jenis usaha kuliner terkenal di Bandung semenjak dipopulerkan oleh beberapa pedagang di lokasi Jalan Oto Iskandar Dinata dan Jalan Ciateul atau sekarang disebut Jalan Inggit Garnasih.
Tepatnya, para pedagang itu mangkal di depan salah satu toko tas yang diberi nama Toko Elizabeth. Disebutkan dalam serbabandung.com, Toko Elizabeth berdiri sejak 1963.
Entah siapa yang memulainya, para pedagang cendol di depan toko tas itu "sepakat" memberikan nama produk dagangan mereka dengan nama Cendol Elizabeth.
Panganan ini semakin populer dari waktu ke waktu bahkan orang Bandung telah menjadikan Cendol Elizabeth sebagai panganan khas Bandung juga menjadi oleh-oleh untuk para pelancong yang berkesempatan berkunjung ke Bandung.
Cendol Elizabeth terkenang dalam lisan dan tulisan sebagai nama produk panganan, sekaligus nama Elizabeth terabadikan secara bergenerasi di Bandung ini.
Orang Bandung bangga dengan adanya panganan lokal ini dan telah mendorong sebarannya ke seantero dunia. Berharap juga bisa populer menyamai nama besar Sang Ratu sekaligus mengangkat citra usaha lokal dan panganan tradisi berkualitas asal Bandung