Dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, ada istilah Assasment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) kwmudian disebut Asesment Nasional (AN).
AN dilaksanakan dengan pelibatan siswa atau warga belajar berbagai jenjang dan tingkatan yaitu diantaranya adalah jenjang pendidikan dasar hingga menengah.
Pada ANBK jenjang ini, secara khusus, kemampuan berliterasi disajikan sebagai alat ukur keunggulan siswa dalam mencapai kualitas pendidikannya. Disamping literasi, ada juga alat ukur "kepintaran" numerasi yang tidak kalah pentingnya.
Istilah lain penilaian dalam AN ini yaitu AKM atau Asesmen Kompetisi Minimum.
Khusus mengenai AKM literasi, Aspek-aspek penilaiannya meliputi konten, level kognitif dan konteks.
Pada aspek konten, teks fiksi/sastra dan informasi umum adalah pilihan yang dihadirkan sebagai sarana awal penilaian. Lalu, pada aspek level kognitif, penilaian didasarkan kepada kemampuan siswa mengenai 1. Menemukan informasi
2. Menafsirkan dan
mengintegrasikan, serta
3. Mengevaluasi dan merefleksi.
Sementara untuk aspek konteks, rincian penilaiannya ditetapkan pada personal, sosial budaya, saintifik.
Dalam AN ini, semua proses pengerjaan asement berlangsung secara online atau semi online.
Pengukuran kemampuan model AN ini, menunjukan bagaimana siswa dituntut memiliki kemampuan yang terintegrasi berbagai macam skill dan pengetahuan. Siswa nampak multitalenta.
Kemampuan yang menakjubkan, siswa dengan kepemilikan kemampuan berbeda, jauh lebih baik terutama jika kita bandingkan dengan pengalaman generasi pendidikan sebelum-sebelumnya.
Ya, AN ini diharapkan mampu menjadi jawaban persoalan dunia pendidikan juga solusi mempersiapkan generasi penerus menghadapi kemajuan terutama saat mereka berada pada era digital.
Siswa saat ini ada dalam keadaan natif digital atau tepat berada ditengah tengah berlangsungnya era digital sehingga proses pendidikan dengan sendirinya harus memiliki tingkat adaptasi sejalan dengan tuntutan jaman.
Dasar pemahaman berliterasi pun semakin diperluas. Ketajaman mencerna makna dari teks yang setiap saat tersaji, menjadi skill dasar yang wajib dimiliki generasi era digital.
Perang informasi yang terjadi selama ini, meniscayakan kita harus lebih cermat menjelajah teks.
Hingga pada akhirnya, perolehan pengertian, pemilihan informasi yang tepat hingga kegunaan yang diperoleh dari hadirnya era dgital ini dapat kita raih dan padu-padankan dalam proses kehidupan.