8 Agustus 2012 20:47Diperbarui: 25 Juni 2015 02:04802
Masih seperti gambar proyektor yang menyala-nyalaSaat lembaran buku putih menghampiriku seperti malam iniNamun pada goresan tahun lampau diwaktu yang lainMalam yang berhiasan petala sabit di awan gemawanWaktu dimana malaikat bersayap beterbanganMembawa jejaran keajaiban bergelayut warna-warnaDari Lapis ArasyPada kedalaman batin yang setiamerangkai jembatan-jembatan putihDi atas lembaran di kiri kanan pundak masing-masing miliknyaKepada SemuaTapiKepada dakuTak hanya seperti milik mereka ituTerlalu gemilangMembumkap lisanTak bisa terdeskripsiMimpi yang kiranya telah masuk kotak harapanYang beku di angan-anganTernyata menetasDengan sejodoh sayapMenyapakuMemeluk eratMematungkankuMenghangat jinggakanPandangan sayu iniSudut-sudutnya mendidihPelan-pelan memekarkan sepihan permataBerjelujuran di tebing wajahHati ini bisu sepenuhnyaLisan bercecap kecil-kecilGemigil direngkuh lirihMembisikkan diruang jarak-jarak angin langitMerapal patah-patah puisi manusiawikuBersanding merinding seluruh ragaMemasang paras iniMenemuikanmu lagiTikaAngka hidupku yang digantiMembiar kesempatan keduaJatuh mengarahkuDibulan seribu bulanMU (lagi)Goresanku, Tegar Aditya Fadillah Syahid :')
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.