Apapun bisa terjadi di dunia politik, dalam hati menolak, bibir berbicara bilang tidak, tetapi bila Ketua tertinggi membuat keputusan, mau bilang apa. Memang terlihat telah ada gejala, tetapi tidak semua gejala menjadi tepat diagnosa. Risma bilang semua keputusan di tangan Tuhan, statement yang menunjukkan sebuah kepasrahan. Tidak salah sikap Risma terlebih jika ia telah lelah memimpin kota hiu dan buaya, apalagi jika harus diduetkan dengan seorang yang tidak ia suka, bertolak belakang dan tidak satu visi dalam mengemban amanah rakyat dalam tahta walikota dan wakil walikota. Mau dibawa kemana Surabaya tanpa Risma ?