Koalisi Indoensia Hebat sepertinya memang belum siap untuk berdemokrasi secara fair, kekalahan yang dialamai KIH semuanya terjadi melalui proses demokrasi yang jujur dan terbuka, tidak ada yang dimanipulasi.
Pemilihan ketua DPR, MPR yang sempat dirmasalahkan KIH dikarenakan landasan yang digunakan adalah UU MD3 dianggapnya inkonstitusional malah tidak terbukti, MK menolak seluruhnya gugatan kubu KIH terhadap UU MD3, itu artinya UU MD3 kontitusional, sesuai dengan aturan yang ada.
KIH sepertinya harus belajar kepada Koalisi Merah Putih (KMP), ketika dalam perebutan RI1 prabowo kalah, KMP menembuh jalan-jalan yang konstitusional, ketika Jokowi-JK diumumkan KPU memenagkan pemilu, kubu Prabowo-Hatta memang belum langsung mengucapkan selamat, karena menurut data yang dipegang KMP ada kecurangan yang masif dalam proses pemilu.
KMP/Prabowo tidak memilih untuk menolak keputusan KPU kemudian membuat pernyataan untuk membuat Pemerintahan/Presiden Tandingan. Setelah proses konstitusi dilakukan, seperti melakukan gugatan kepada MK atas hasil pemilu lalu dan akhirnya gugatan ditolak, secara resmi kubu KMP dan Probowo-Hatta legowo atas keputusan tersebut. Bahkan belakang Prabowo-Hataa mengucapkan selamat atas terpilihnya Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.
Bisa jadi saat ini Koalisi Indonesia Hebat sedang kesambet, kerasukan roh, sehingga daya nalarnya lepas tak terkendali, sebagai mana orang yang kesambat tidak bisa diajak untuk berdiskusi dan berdialog secara baik.
Sepertinya kita perlu untuk mendatangkan "paranormal" untuk membuat anggota Koalisi Indonesia Hebat sadar kembali dari kesambetnya, dan memintanya untuk segera KERJA-KERJA-dan KERJA sebagaimana slogan kabinet kerja Jokowi-JK, KERJA-KERJA-KERJA!!!
Salam Kesambet!
