“Asah pisoooo, asah pisoooo…!,” Demikian teriakan lelaki yang lewat di depan rumahku dengan irama yang khas. Dia, penjual jasa untuk mengasah pisau, menjajakan jasanya dengan cara berkeliling keluar masuk kampung dan kompleks perumahan. Modalnya hanyalah sebuah batu gerinda yang berbentuk roda yang diputar sebuah engkol.