Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Kucing Kacau di Pagi Hari

4 Mei 2024   07:50 Diperbarui: 4 Mei 2024   08:11 73 1
Pagi itu, di sebuah perumahan kecil di pinggiran kota, terdengar suara riuh rendah dari sebuah rumah. Ternyata, kekacauan sudah dimulai sejak pagi-pagi buta.

Di dalam rumah itu, tinggallah seorang gadis bernama Maya yang hidup bersama kucing kesayangannya, Oreo. Maya adalah seorang gadis yang terkenal dengan kecintaannya pada kucing, dan Oreo adalah kucing hitam-putih yang lucu namun nakal.

Hari ini, Maya bangun dengan semangat. Dia berencana untuk menyelesaikan tugas kuliahnya yang menumpuk. Namun, seperti biasa, rencananya terhalang oleh kehadiran Oreo yang selalu bikin kacau.

Saat Maya duduk di meja belajar, Oreo datang mengendap-endap, menggeleng-gelengkan ekornya, dan mulai mencari perhatian. "Oreo, tidak sekarang," kata Maya, mencoba untuk fokus pada buku-bukunya.

Namun, Oreo tidak mengerti. Dia melompat ke atas meja, mengacak-acak kertas-kertas dan buku-buku Maya. Maya mencoba mengusirnya, tapi Oreo malah semakin bersemangat.

"Sialan, Oreo! Kenapa selalu begini?" Maya mengeluh sambil mencoba menangkap kucingnya yang berlarian di sekitar ruangan.

Sementara itu, tetangga Maya, Pak Joko, yang baru saja bangun dari tidurnya, mendengar suara keributan dari rumah sebelah. Dia menghampiri pintu Maya dengan rasa penasaran.

"Sudah bangun, Maya?" tanya Pak Joko saat membuka pintu.

Maya menggeleng frustasi, "Iya, Pak. Tapi Oreo lagi bikin kacau. Maaf kalau ada kebisingan."

Pak Joko tersenyum, "Tidak apa-apa, Maya. Itu kan sudah biasa, Oreo memang selalu ceria pagi-pagi begini."

Maya mengangguk setuju sambil mencoba menangkap Oreo yang kini merangkak di bawah sofa.

Pak Joko pun ikut tertawa melihat kekacauan itu. "Mungkin Oreo ingin membantu kamu menyelesaikan tugasnya," celetuknya sambil tertawa.

Maya mendengus, "Mungkin benar juga, Pak. Tapi ini membuat saya gila."

Tak lama kemudian, Maya memberi makan Oreo untuk mencoba menenangkannya. Namun, Oreo justru berlari ke ruang tengah dan menggoyangkan mainan kucingnya dengan keras, mengisi rumah dengan suara gemeretak yang mengganggu.

Pak Joko hanya bisa terkekeh melihat tingkah konyol Oreo. "Dia benar-benar kucing yang unik, ya, Maya."

Maya hanya bisa menggeleng sambil menyesap kopinya. "Iya, benar sekali. Saya tidak pernah bosan dengan kegilaannya."

Sementara itu, di tengah-tengah kekacauan tersebut, tugas Maya ternyata sudah terlewat. Namun, meski begitu, mereka berdua menemukan kebahagiaan dalam momen-momen lucu seperti ini.

Hari itu berlalu dengan tawa dan kekacauan. Maya mungkin tidak menyelesaikan tugasnya, tapi dia belajar bahwa kadang-kadang, kebahagiaan bisa datang dari hal-hal kecil yang lucu di sekitarnya, bahkan dari seekor kucing nakal seperti Oreo.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun