Ada yang berkata bahwa kita tidak akan lupa pada bahasa ibu, atau dengan kata lain, bahasa ibu akan melekat selamanya dalam benak kita. Saya kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Menurut saya, bahasa ibu juga merupakan sebuah bahasa, sama halnya dengan bahasa-bahasa lain, hanya saja telah kita gunakan dalam waktu yang lama sehingga kita telah terbiasa dengannya.
Gunakan sesering mungkin walau cuma lima menit
Lebih baik berlatih selama satu jam per hari dalam seminggu daripada tiga jam per hari selama dua hari dalam seminggu. Intinya adalah lebih baik berlatih dalam jadwal yang pendek tapi teraatur daripada jadwal yang panjang.
Anggaplah waktu yang digunakan untuk mempelajari bahasa sebagai suatu investasi, yang akan kita dapat hasilnya di masa mendatang. Tidak ada sesuatu yang instan di dunia ini, kecuali mi instan. :D
Belajar cermat bukan keras
Menghapal adalah satu hal yang tidak suka saya lakukan sewaktu mempelajari bahasa. Pertanyaannya adalah berapa lama kita dapat mengingatnya, dan kita mungkin tidak tahu bagaimana menggunakan kata yang dihapal dalam percakapan.
Metode saya adalah belajar dari konteks, baik itu dari artikel, siaran radio, ataupun percakapan sehari-hari. Selain dapat mempelajari bagaimana menggunakan suatu frase, kita juga dapat mempelajari penekanan nada, aksen, cara berbicara, serta mendapat pengetahuan tentang informasi yang sedang diberikan.
Pada  waktu senggang, saya senang mendengar percakapan pada siaran radio. Walaupun terkadang tidak mengerti, saya yakin bahwa kita tetap akan mempelajari sesuatu karena semakin sering kita menggunakan bahasa tersebut, kita akan semakin terbiasa, dan akhirnya kita akan bisa menggunakannya.
Kesimpulan
Diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk dapat menggunakan suatu bahasa selancar menggunakan bahasa ibu kita. Oleh karena itu, sangatlah diperlukan sikap disiplin pada jadwal dan komitmen dalam pembelajaran. Semoga sukses!