Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

KIB Makin Pede, Anies Masih Meringis

9 November 2022   11:48 Diperbarui: 9 November 2022   11:55 214 0
KOALISI Indonesia Baru (KIB) makin percaya diri.  Anies Rasyid Baswedan masih belum bisa tidur nyenyak karena belum juga mendapatkan pendamping yang tepat untuk dijadikan cawapresnya. Mengherankan, kalau Partai Demokrat bilang belum punya lawan jelas dalam urusan calon presiden, wong Agus Harimurti Yudhoyono sendiri belum jelas nasibnya.

Kepercayaan diri KIB mungkin berbeda nuansa dengan kepercayaan diri yang masih menghinggapi elit Partai Gerindra, pasca pernyataan Presiden Joko Widodo terkait dukungannya terhadap Prabowo Subianto, ketum Gerindra yang juga menteri pertahanan itu.

Meski tidak menganggap pernyataan Jokowi tersebut sebagai angin lalu, pengamat mengingatkan kembali bahwa politik itu dinamis. Politik itu bisa berubah setiap saat. Hari ini bicara A, besok bisa B.

"Ngomongnya A tetapi kenyataannya B," ujar Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, sebagaimana dikutip Kompas.com. Ujang Komarudin menegaskan, pernyataan Jokowi mendukung Prabowo pada Pilpres 2024 merupakan sebuah gimik semata.

Dia mengingatkan bahwa Jokowi sebelumnya juga sering mengelu-elukan Ganjar Pranowo. Lalu Airlangga Hartarto. Dukung mendukung, kata Ujang, hak semua orang, termasuk Jokowi. Tetapi, dukungan di depan saja, di belakang belum tentu, kata Ujang Komarudin kepada Tribunnews.com.

Oleh karena itu juga, Partai Golkar tampaknya tidak terlalu terpengaruh dengan pernyataan Jokowi tersebut. Golkar yang menjadi inisiator KIB kini cenderung menanggapi klaim Partai Demokrat yang menyampaikan bahwa 'Koalisi Perubahan' makin lengket sembari menyebut lawannya belum jelas dalam urusan calon presiden (capres).

Klaim Partai Demokrat itu dibalas elit Golkar Ace Hasan Syadzily dengan menyindir ada yang sudah mengumumkan nama calon presiden tetapi belum punya cukup tiket untuk mengusung capres. Nah, itu berbeda dengan KIB yang sudah bisa mengusung capres dan cawapres tetapi tetap tidak mau bersikap ngoyo.

Ace, sebagaimana dikutip media, mulanya mengatakan parpol-parpol di KIB semakin solid. KIB sudah memenuhi syarat pencapresan. Konsolidasi nasional KIB di Makassar, Minggu (6/11/2022) lalu, menunjukkan bahwa KIB justru semakin solid dan kuat. KIB jelas merupakan koalisi yang sudah memenuhi persyaratan UU, dapat mencalonkan pasangan capres maupun cawapres.

Lalu, Ace menyebut ada pihak yang sudah mengumumkan capres namun belum punya tiket yang cukup. Ace mengatakan pihaknya masih menunggu momen yang tepat untuk mengumumkan figur capres dan cawapres yang diusung. "Ada yang sudah mengumumkan capresnya tapi belum cukup tiketnya. Kami sudah cukup tiketnya. Bahkan tiketnya premium," tegas Ketua DPD Golkar Jabar itu. "Soal figur, kami masih menunggu yang tepat untuk mengumumkannya," sambung Ace.

Kita ketahui, Partai Demokrat sebelumnya menyebut jika partai politik (parpol) yang mewacanakan Koalisi Perubahan makin lengket dan intens membangun komunikasi. Demokrat mengatakan 'Koalisi Perubahan' melakukan konsolidasi untuk memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.

Koalisi Perubahan adalah identitas baru dari NasDem, Partai Demokrat dan PKS. Masalahnya, Koalisi Perubahan ini belum juga terbentuk, walau awalnya santer disebutkan akan dideklarasikan pada 10 November, memanfaatkan momentum Hari Pahlawan.

Mengutip pernyataan Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Partai Demokrat masih terus menggodok strategi pemenangan. Yang jadi fokus bukan sekadar jadi peserta pemilu, tapi bagaimana Partai Demokrat menang dan koalisi juga menang. "Yang menang bukan hanya pilpres tetapi juga pileg," ujar Herzaky Mahendra Putra kepada media.

Herzaky menegaskan jika dua partai lain dalam wacana Koalisi Perubahan, yakni Partai NasDem dan PKS, ingin memperoleh suara kursi yang sama tingginya. Namun, Demokrat melihat belum ada lawan yang cukup jelas.

"Dalam penggodokan strategi pemenangan ini, tentu PD juga sambil melihat potensi siapa lawan yang akan dihadapi. Nah, sampai hari ini kan lawannya belum jelas. Kita lihat saja dulu seperti apa dalam beberapa waktu mendatang," ujar Herzaky.

Nah, pernyataan itu yang ditimpali Ace. Dia mengingatkan bahwa Anies Rasyid Baswedan yang sudah dideklarasikan sebagai capres oleh NasDem sebenarnya masih bakal calon, karena belum punya tiket buat mengusung capres.

Sementara Partai Demokrat sesumbar terus, ketua umum mereka juga masih belum pasti digaet oleh Anies sebagai bakal calon wakil presiden, mengingat masih ketatnya konstelasi persaingan di antara mereka. Khususnya, antara Partai Demokrat dan PKS, yang ngotot juga untuk memadankan Anies dengan Ahmad Heryawan.

Anies masih meringis karena di samping sulitnya memperoleh duet yang pas, namanya juga tidak pernah disebut-sebut oleh Jokowi, yang cenderung mendukung Airlangga Hartarto, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Ada sejumlah nama yang disebut-sebut bisa menjadi pendamping Anies. Di samping AHY dan Ahmad Heryawan, sosok lainnya adalah Andika Perkasa dan Khofifah Indar Parawansa, gubernur Jatim.

Elit NasDem juga mendambakan Anies bisa berpasangan dengan Ganjar Pranowo, tetapi itu jelas muskil. Ganjar tak mungkin dilepas oleh PDIP, kecuali mbalelo. Namun, Ganjar sudah menegaskan loyalitasnya pada partai moncong banteng dan kesetiannya pada Megawati Soekarno Putri...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun