Masyarakat mengetahui kiprah dan kinerja Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Menko Perekonomian, serta Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dua pilar penting dalam pemulihan sekaligus kebangkitan ekonomi Tanah Air. Airlangga juga berperan penting dalam pergelaran Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang rangkaian kegiatannya sudah berjalan sejak tahun lalu dan mencapai puncaknya medio November 2022 ini di Nusa Dua, Bali.
Di luar kiprahnya di pemerintahan, terutama sebagai Menko Perekonomian, mama Airlangga Hartarto juga harum di dunia olahraga. Ia adalah Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) periode 2017-2021 dan periode 2022-2026. Penggemar olahraga beladiri jiujitsu dan kickboxing ini juga luas diketahui sebagai Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Kick Boxing Indonesia (PP KBI).
Wushu, yang secara tradisional berasal dari China, dan Kickboxing, yang berasal dari Jepang, adalah dua cabor yang lama ditekuni Jeka Saragih. Nama yang hari-hari ini menjadi bahan pembicaraan di tengah masyarakat, sejatinya penyuka olahraga dan khususnya penggemar beladiri.
Jeka Saragih baru saja mencatatkan namanya sebagai petarung (fighter) pertama Indonesia yang berhasil maju ke pertarungan final Road to UFC kelas 70kg setelah secara mengesankan menjatuhkan lawannya yang lebih diperhitungkan, petarung asal Korea Ki Won Bin di babak semifinal Road to UFC, Minggu (23/10/2022) sore di Etihad Arena, Abu Dhabi.
Publik  sudah lama mengetahui kinerja Airlangga Hartarto di bidang politik dan pemerintahan, sudah saatnya juga memahami kiprahnya yang luar biasa di olahraga. Di sini, Airlangga yang menjadi Pembina Olahrga Terbaik tahun 2020, menunjukkan tekad dan semangatnya yang luar biasa dalam memajukan dua cabor sekaligus. Yakni, wushu dan kickboxing.
Kickboxing baru saja menggelar Kejuaraan Nasional di Batam, awal Oktober, yang diikuti ratusan petarung dari 34 provinsi. Kita berharap dari ajang ini akan lahir para petarung atau fighter yang bisa diandalkan untuk lebih berkembang di pentas octagon global, baik MMA berlanjut ke UFC, sebagaimana yang dicapai Jeka Saragih sekarang ini.
Di cabor wushu, Airlangga Hartarto memperlihatkan langkah majunya yang luar biasa. Di saat cabang olahraga lain baru menggelar kejuaraan skala nasional, PB WI malah bersiap menyelenggarakan kejuaraan level dunia.
Sebagaimana ramai diberitakan media, event internasional yang bakal digelar PB WI tersebut adalah Kejuaraan Dunia Wushu Junior di ICE BSD Tangerang pada 2-11 Desember 2022 mendatang. Tak tanggung-tanggung, peserta yang berpartisipasi di Kejuaraan Dunia nanti berasal dari 70 negara. Ini menjadi rekor baru dalam sejarah penyelenggaraan World Junior Wushu Championship atau WJWC.
Tema yang diusung WJWC 2022 ini adalah 'Road to Olympic'. Airlangga Hartarto mengharapkan, para atlet yang tampil akan dipersiapkan terjun di Olimpiade Junior seraya terus mengupayakan cabang olahraga wushu dipertandingkan pada Olimpiade 2028. Jika itu tercapai, Indonesia telah punya bibit untuk bersaing.
Pada Kejuaraan Dunia awal Desember nanti, Indonesia bersiap menurunkan 28 atlet terbaiknya. Diharapkan, di antara mereka mampu mempersembahkan empat medali emas sesuai target yang dicanangkan.
Airlangga Hartarto sejauh ini sangat serius dalam memunculkan bibit-bibit atlet usia muda di Tanah Air.
Dua tahun terakhir, 2020 dan 2021, di saat cabang olahraga lain terkesan 'stay cool' di kala pandemi, justru Airlangga Hartarto tak mau  diam saja. PB WI yang dipimpinannya berhasil menggulirkan kejuaraan meski dilakukan secara virtual.
Ajang itu juga dilakukan sebagai persiapan Indonesia mencari atlet terbaik untuk diturunkan pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior, yang kini sudah dipelupuk mata.
Kini, PB WI sudah memiliki banyak stok atlet junior potensial yang bisa diterjunkan menghadapi single dan multi event internasional ke depan.
Mereka muncul dari sasana-sasana di Indonesia yang mengikuti berbagai kejuaraan yang diselenggarakan PB WI.
"Apa yang telah dibangun Pak Airlangga Hartarto itu bukan hanya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) tetapi juga menyambut wushu yang akan dipertandingkan pada Olimpiade 2032," kata Ketua Pengprov WI DKI Jakarta, Gunawan Tjokro yang juga Direktur Eksekutif 8th World Junior Wushu Championship 2022, sebagaiamana dikutip media.
Yang lebih membanggakan, kata Gunawan Tjokro, Federasi Wushu Internasional (IWUF) mengakui bahwa PB WI pimpinan Airlangga Hartarto telah banyak melakukan kegiatan di masa pandemi Covid -19 dengan melakukan terobosan mengadakan pertandingan-pertandingan secara virtual yang akhirnya diikuti juga oleh negara negara lain.
Airlangga sendiri menyatakan bahwa Indonesia patut bangga terhadap para atletnya, terutama atlet wushu yang telah menyumbangkan prestasi di tingkat internasional.
Tercatat selama beberapa tahun terakhir, atlet wushu Indonesia meraih banyak prestasi pada ajang internasional.
Mulai dari SEA Games 2017 di Malaysia, Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, SEA Games 2019 Filipina dan SEA Games 2021 Vietnam.
Pada Kejuaraan Dunia Wushu 2019 di China, Indonesia juga patut berbangga karena mampu membawa pulang 3 medali emas dan 1 perunggu. Ini semua tak lepas dari terus bergulirnya kejuaraan dan regenerasi berjalan dengan baik.
"Pemahaman terhadap pembinaan olahraga yang berjenjang dan berkesinambungan, program regenerasi atlet dan peningkatan kualitas pelatih menjadi prioritas dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan prestasi wushu di masa yang akan datang," kata Airlangga Hartarto.
"PB Wushu Indonesia, senantiasa memberikan perhatian yang seimbang, antara atlet senior dan atlet junior. Pembinaan atlet junior merupakan jaminan akan terwujudnya pencapaian prestasi dunia yang berkesinambungan," imbuh Airlangga, seperti dikutip banyak media.
Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian ini dianggap sebagai pemimpin yang mampu mensinergikan antara pengurus wushu di pusat dengan di daerah.
Hal itu pula yang diakui Ketua Pengprov WI Jawa Timur, Â Soedomo Mergonoto. Menurut dia, Pengprov WI Jatim memiliki jalinan komunikasi yang cukup baik dengan Ketua Umum PB WI Airlangga Hartarto. Setidaknya, kedua organisasi pusat dan daerah tersebut sering mengadakan rapat bersama.
"Hubungan dengan PBWI melalui sekretariat sudah sangat baik, dengan agenda Raker secara rutin juga akan mempererat hubungan antara Pengprov dan PBWI," kata Soedomo Mergonoto.
Saat ini, banyak daerah yang mampu mencetak atlet hingga berprestasi nasional bahkan internasional. Ini semua berkat arahan Airlangga Hartarto. Capaian itu harus dipertahankan oleh daerah dan derah perlu bersunergi dengan pusat.
"Harus bersinergi, antara Pengprov dan PBWI harus saling bersinergi untuk menentukan program-program pembinaan dan berbagai kegiatan lainnya. Dengan sinergi yang bagus, maka program daerah dan program nasional dapat berkelanjutan dan saling menguntungkan," ungkapnya, sebagaimana dikutip Kompas.com.
Sasana di Indonesia juga merasakan apa yang dijalankan PW WI yang dikendalikan Airlangga cukup baik. Terobosan-terobosan bisa dirasakan langsung oleh sasana di daerah-daerah.
Contohnya adalah Sasana Xiao Yao Surabaya yang sering mengikuti berbagai kejuaraan wushu secara virtual yang diadakan PB WI. Menurut pemilik sasana Probo Muljono, kejuaraan di tengah pandemi Covid-19 yamg diadakan PB WI berdampak positif terhadap perkembangan olahraga wushu di Indonesia.
"Sirkuit Wushu Taolu virtual itu telah membuka kran atlet yang tersumbat selama ini karena atlet dari sasana besar dan sasana kecil bisa bersaing untuk memperebutkan tempat di pelatnas. Ini pola pembinaan yang sangat baik dengan mengedpankan kepentingan Sasana yang merupakan ujung tombak pembinaan," jelasnya.
Tak salah jika Airlangga Hartarto dicintai para pelaku olahraga wushu di Indonesia.
Dalam kurun waktu tiga tahun sejak 2017 sampai 2020, Airlangga sudah mengantarkan atlet Indonesia berprestasi di tingkat internasional. Prestasi ini tak mampu disamai oleh cabang olahraga lain.
Sebagai contoh, awal menjabat Ketua Umum PB WI, Airlangga langsung mendampingi para atlet wushu bertanding di SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. Berkat motivasi yang diberikan oleh Airlangga, tim wushu Indonesia berhasil membawa pulang 3 medali emas, 3 perak dan 3 perunggu.
Satu tahun berikutnya atau pada tahun 2018, kejuaraan internasional yang diikuti atlet wushu Indonesia selalu memberikan hasil yang membanggakan. Tak pernah saat Airlangga mengirim atlet ke ajang luar negeri tanpa hasil. Semua yang diikuti selalu berbuah medali.
Mulai dari Moscow Wushu Stars, Rusia (3 emas, 2 perak, 1 perunggu), The 7th World Junior Championship, Brazil (2 emas, 10 perak, 7 perunggu) hingga Asian Games 2018 Jakarta - Palembang.
Sebut saja kejuaraan bertajuk The 15th World Wushu Championship di Shanghai, China, 17-24 Oktober 2019. Tim wushu Merah Putih mampu membawa pulang 3 emas dan 1 perunggu. Begitu pula saat Festival Wushu bertajuk The 5th China - Asean Wushu Festival 2019. Atlet Indonesia sukses meraih 4 emas, 1 perak dan 7 perunggu.
Kemudian pada SEA Games 2019 di Manila, Filipina, Indonesia meraih 9 medali. Rinciannya, 2 emas, 5 perak dan 2 perunggu.
Di SEA Games 2021 Vietnam, wushu Indonesia juga berhasil memenuhi target pemerintah dengan sumbangan 3 emas, 9 perak dan 3 perunggu.
Hasil itu hanya kalah tipis dari tuan rumah Vietnam yang meraih 10 emas, 3 perak dan 7 perunggu.
Dengan keberhasilan di sejumlah kejuaraan tersebut, diharapkan juga menular kala Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 di ICE BSD Tangerang, 2-11 Desember mendatang.
Kita doakan...