Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Kejurnas Kickboxing Piala Airlangga Hartarto

6 Oktober 2022   12:46 Diperbarui: 6 Oktober 2022   12:53 502 2
KAMIS (6/10/2022) ini hingga Minggu (9/10) nanti diselenggarakan Kejuaraan Nasional Kickboxing tahun 2022 di Kota Batam, Kepulauan Riau. Kejurnas yang memperebutkan Piala Bergilir Airlangga Hartarto ini diikuti ratusan atlet dari 34 provinsi yang bertanding di 80 kelas.

Kickboxing, komunitas olahraga pasti sudah sangat memahaminya. Ini adalah jenis olahraga beladiri yang menggabungkan gerakan menendang dan meninju, menyerupai Muaythai, olahraga beladiri asal Thailand. Beberapa bagian dari seni beladiri ini juga mirip-mirip dengan wushu, khususnya dari disiplin Sanda, yang mengindentifikasikan pertarungan atau perkelahian.

Jika Kickboxing sudah banyak yang memahami, mungkin masih sedikit yang mengetahui bahwa cabang olahraga (cabor) ini juga terkait erat dengan Airlangga Hartarto. Ya, Ketua Umum Partai Golkar dan Menko Perekonomian tersebut menjadi pembina di kepengurusan Kick Boxing Indonesia (KBI). Ketua Umum PB KBI adalah Ngatino, yang menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) di PB Wushu Indonesia (WI). Airlangga Hartarto adalah ketua umum PB WI, sejak periode 2017-2021 dan memimpin kembali di periode 2022-2026.

Wajar jika Kejurnas Kickboxing 2022 memperebutkan Piala Bergilir Airlangga Hartarto. Wajar juga jika atlet-atlet kickboxing daerah berharap bisa diterjunkan di berbagai event regional dan internasional, seperti wushu. "Kejurnas menjadi ajang untuk menjaring atlet kickboxing yang bisa diterjunkan ke ajang internasional," harap Ngatino.

Ngatino mungkin tidak ingin bermimpi pencapaian prestasi atlet kickboxingnya bisa segera menyamai wushu. Cabor wushu lebih dulu berdiri, sejak 1993, sementara kickboxing belum lama. Prestasi atlet wushu sudah fenomenal, mengharumkan nama bangsa di berbagai level persaingan internasional, sementara atlet kickboxing baru sebatas bertarung di kancah Asia Tenggara (SEA Games).

Yang pasti, Ngatino dan juga Airlangga Hartarto sudah sangat senang dengan pencapaian prestasi atlet kickboxing. Pada SEA Games XXX 2019 di Manila, Filipina, atlet kickboxing Indonesia berhasil membawa pulang 2 medali perak dan 8 perunggu. Pencapaian tersebut sudah melampaui target. Para atlet semula diharapkan bisa meraih 2 medali, tanpa menyebut emas, perak atau perunggu. Maklumlah, ini baru pertama kali mereka tampil di SEA Games.

Dari debut yang mengesankan di SEA Games 2019 tersebut, PB KBI yang didukung penuh oleh Airlangga Hartarto selaku ketua dewan pembina, aktif melakukan pembinaan. Tidak sia-sia. Mereka tampil lebih garang di SEA Games XXXI 2022, Vietnam. Tim kickboxing Indonesia sukses meraih 2 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu. Mereka melampaui target 1 emas.

Sekadar mengilas ke belakang, medali emas pertama Indonesia dari kickboxing di SEA Games XXXI 2022 ini diraih oleh Diandra Ariesta Pieter yang menaklukan wakil Filipina Gretel De Paz Cordero di final kelas Full Contact 56kg putri. Kemudian, Amanda La Loupatty yang mengalahkan wakil Filipina Claudine Veloso Decena di partai final kelas Low Kick 52kg putri.

Medali perak disumbangkan oleh Stendra Pattisamalo di kelas Full Contact - 51kg putra, yang telah menunjukan performa terbaiknya meski belum mampu mengalahkan kickboxer dari negara Vietnam Huynh Tuan yang mempunyai postur lebih tinggi.

Medali perunggu dari Nadya Nakhoir, dari nomor full contact -48kg putri, yang meski sudah 'all out' harus menyerah pada wakil tuan rumah Nguyen Thi Hang Nga.

Sebagai tanda suka cita dan kebanggannya dari keberhasilan atlet-atlet kickboxing tersebut, Airlangga Hartarto memberikan bonus kepada mereka. Besaran bonusnya serupa dengan yang diperoleh atlet-atlet wushu, yang membawa pulang 3 medali emas, 9 perak dan 3 perunggu. Tiga medali emas wushu masing-masing diraih oleh Seraf Naro Siregar (Taolu Daoshu/Gunshu putra), Alisya Mellynar (Taolu Taijiquan putri), dan Junita Malau (Sanda 48kg putri).

Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Wushu Indonesia dan ketua dewan pembina Kick Boxing Indonesia memberikan tali asih sebesar Rp 50 juta untuk peraih medali emas, Rp 25 juta untuk perak dan Rp12,5 juta untuk perunggu. Jajaran ofisial juga memperoleh bonus, yakni masing-masing Rp 10 juta untuk pelatih dan Rp 5 juta asisten pelatih.

Tali asih yang diberikan oleh Airlangga Hartarto di atas tentunya hanya sebagai tambahan karena para atlet dan pelatih sudah mendapatkan bonus yang jumlahnya jauh lebih besar dari pemerintah melalui Kantor Kemenpora.

Pemberian tali asih menjadi bukti dari kepedulian Airlangga Hartarto atas pencapaian prestasi atlet-atletnya, baik di wushu atau kickboxing. Belum lama ini Timnas Wushu Indonesia menuai sukses besar pada penampilannya di ajang World University Sport Combat Games 2022 yang digelar di Samsun, Turki, 21-26 September 2022. Edgar Xavier Marvelo dkk membawa pulang 5 medali emas dan 3 perak.

Dalam setiap pencapaian para atletnya, baik wushu maupun kickboxing, Airlangga Hartarto tak pernah lupa untuk menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan cabor wushu dan kickboxing di berbagai ajang tak terlepas dari andil Menpora Zainudin Amali, tak terkecuali di SEA Games XXXI 2021 Vietnam.

Pemerintah, kata Airlangga Hartarto, membantu meningkatkan fasilitas wushu dan kickboxing. Di samping itu, hasil bagus yang dicapai wushu dan kickboxing adalah hasil dari latihan yang matang.

Kita berharap dari Kejurnas Kickboxing 2022 yang memperebutkan Piala Bergilir Airlangga Hartarto akan muncul atlet-atlet potensial lainnya yang bisa diproyeksikan untuk menghadapi berbagai event kickboxing di masa mendatang, misalnya SEA Games XXXII 2023 di Kamboja dan Asian Games 2023 di Hangzhou, China...


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun