Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Dzikir dan Sholawat Haul Ki Ageng Gribig, Airlangga Berdoa Indonesia Selamat dari Ancaman Krisis dan Bahaya

16 September 2022   10:58 Diperbarui: 16 September 2022   11:45 474 0
Perayaan tradisi Yaqowiyu tahun 2022 mencapai puncaknya pada Jumat (16/9) ini. Tradisi yang mencerminkan aspek religi dan budaya yang menjadi kebanggaan warga Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, diwarnai sebaran andum apam atau kue apem Ki Ageng Gribig kepada masyarakat setempat. Persebaran atau pembagian kue apem akan dilakukan seusai solat Jumat ini, yang dipusatkan di Klampeyan Amphiteater Jatinom. Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berada di tengah-tengah warga Jatinom dan para peziarah yang datang dari berbagai kota, menyaksikan puncak ritual yang diadakan pada Jumat terakhir bulan Sapar ini.

Airlangga, sebagai keturunan langsung dari Ki Ageng Gribig, sudah berada di Jatinom sejak Kamis (15/9) kemarin. Airlangga yang didampingi keluarga besarnya serta sejumlah anggota DPR dari Partai Golkar menyaksikan langsung Kirab Budaya Gunung Apem yang menyita perhatian masyarakat. Malam harinya, Airlangga menggelar acara dzikir dan sholawat dalam rangka Haul Ki Ageng Gribig.

Airlangga mengikuti dzikir dan sholawat bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, KH Agus Ali Masyhuri (Gus Ali), Wakil Ketua Umum PBNU KH Nusron Wahid, Ketua PWNU Jawa tengah K.H Muzammil, dan  Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Klaten K.H Muhlis Hudaf. Acara ini dihadiri juga oleh Bupati Klaten Sri Mulyani dan Wakil Bupati Klaten Yogo Hardoyo.

Seperti tertuang dari keterangan resmi panitia penyelenggara, Kanjeng Raden Tumenggung Muhammad Darianto Rekso Hastonodipuro, tema haul Ki Ageng Gribig kali ini adalah Malam Grebeg Sebaran Apem Yaa Qowiyyu "Winayang Bajra Thrustaning Rat". KRT Darianto Rekso Hastonodipuro menyebut Haul Ki Ageng Gribig sangat istimewa karena kehadiran banyaknya tokoh penting dari pusat dan daerah tersebut.

Doa-doa dan harapan dilangitkan seusai dzikir dan sholawat Haul Ki Ageng Gribig tadi malam. Airlangga memanjatkan doa dan harapan. Ia, sebagaimana keinginan masyarakat Indonesia pada umumnya, melangitkan doa dan harapan agar negeri ini selamat dari dari ancaman krisis dan bahaya. Agar ekonomi dan perekonomian Indonesia bisa cepat bangkit setelah dua tahun terakhir, 2020 dan 2021, diterjang pandemi Covid-19.

Terjangan pandemi Covid-19 menimbulkan berbagai kesulitan Indonesia. Alhamdulillah, perekonomian sudah kembali bergeliat, perlahan pulih. Airlangga secara arif meminta semua pihak bantu mendorong agar ekonomi masyarakat bangkit lebih cepat.

Airlangga secara khusus mengajak warga Jatinom dan para peziarah yang hadir selalu bersikap optimistis. Dengan bekal sikap oprimistis masyarakat, Airlangga yakin Indonesia bisa terhindar dari krisis global yang saat ini menghantui berbagai negara di dunia.

Momentum Haul Ki Ageng Gribig, kata Airlangga, juga dapat dijadikan upaya memohon ke Allah SWT dengan wasilah dzikir dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW agar bangsa Indonesia diselamatkan dari ancaman krisis dan bahaya.

Sebagai keturunan langsung Ki Ageng Gribig, ulama besar penyebar agama islam yang juga pejuang pembebasan dari penjajahan, Airlangga sudah sangat memahami leluhurnya tersebut. Airlangga menyebut Ki Ageng Gribig sebagai ulama besar pada zamannya, yang dapat disejajarkan dengan para wali. Ki Ageng Gribig juga dikenal sebagai juru dakwah dari Wali Songo, keturunan Raja Bhrawijaya  dari Keraton Majapahit.

Ki Ageng Gribig konsisten berdakwah dengan penuh kelembutan, ramah namun tegas serta efektif menyentuh hati masyarakat. Oleh karena itu pula dakwah Ki Ageng Gribig mudah diterima oleh masyarakat karena leluhurnya itu adalah sosok yang memiliki strategi dakwah unik.

Airlangga lalu menceritakan asal mula tradisi Yaqowiyu, yang menjadi wujud dari salah satu cara dakwahnya dengan membagikan apem kepada masyarakat sambil membaca wirid "Yaa Qawiyu" yang bermakna memohon kekuatan dari Allah SWT.

Airlangga menyebut tradisi sebaran apem Yaqowiyu mengandung nilai-nilai yang dapat menjadi pedoman garis perjuangan bagi masyarakat dalam mengemban amanah. Nilai-nilai yang diajarkan Ki Ageng Gribig bisa menjadi pegangan bagi semua.

Airlangga kemudian menjabarkan kembali filosofi dari APEM Yawowiyu tersebut, yakni A untuk akar sejarah yang kuat guna menjaga tradisi budaya dan warisan pahlawan bangsa. P untuk persatuan dan kesatuan guna menjaga dan menanamkan nilai toleransi, kerukunan, dan kebhinekaan. E untuk ekonomi kerakyatan sehingga pembangunan ekonomi harus ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. M  untuk masyarakat maju, beragama, berakhlakul karimah, dan maju secara ilmu pengetahuan.

Tradisi Yaqowiyu tentunya bukan sekadar menjadi kebanggaan Airlangga, akan tetapi sudah menjadi kebanggaan masyarakat Jatinom, Klaten, sejak ratusan tahun silam. Tradisi Yaqowiyu menjadi cermin kearifan lokal yang merangkum aktivitas religi sekaligus budaya. Sebagai cermin kearifan lokal gelaran religi dan budaya yang diwarnai sebaran kue apem mampu memicu kembali pulihnya perekonomian masyarakat Jatinom, Klaten.

Airlangga Hartarto rutin menghadiri perayaan tradisi Yaqowiyu setiap tahunnya, sebagai salah satu cara untuk ikut serta menjaga tradisi dan menghormati budaya warisan leluhur. Apalagi, tradisi Yaqowiyu pertama kali diperkenalkan oleh leluhurnya sendiri, yakni Ki Ageng Gribig tersebut.***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun