Konteks ini klasik tapi menarik, seputar ibu dan welas asihnya, " ibu " tema yang sering dijadikan karya puisi ketika ujian praktik bahasa indonesia, 8 dari 10 siswa/i memilih tema ibu  dibanding  tema lainya, siswa yang notabenya  anak laki-laki yang dekat dengan ayah,akan memilih menulis tentang  ibu daripada seorang  ayah, terkadang ungkapan kasih sayang seorang anak kepada ibu dipersembahkan melalui karya klasik  yang ditulis diatas lembar kertas putih dengan bantuan tinta hitam, tapi itu hanya sekedar tulisan " habis manis sepah dibuang " begitulah peribahasanya, hanya aksara tanpa  makna, padahal, dibalik tulisan itulah terdapat makna yang besar, bagaimana cara kita  menghormati, menyayangi, serta patuh kepadanya, semua tidak semudah tarian tinta hitam, seseorang  lihai mengolah ragkaian kata, tapi kata  serta verba itulah makna asli karya seorang anak  kepada ibunya. " Nduk, tukokno gulo " , berapa banyak dari kita yang langsung berangkat jika ibu mulai berbicara, faktanya, presentase  kata " Ngko sek, mbok " melebihi 72% persen, hal yang ironis.
KEMBALI KE ARTIKEL