Mengutip dari Bob Talbert bahwa“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best)"
Apa sebenarnya maksud dari kutipan tersebut? Apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang saat ini sedang berjalan?
Menjadi seorang pendidik tidak hanya sebatas mengajarkan ilmu atau men transfer of knowledge, namun juga mengajarkan nilai-nilai atau filosofi kehidupan yang jauh lebih berharga dan bermakna bagi sebagai bekal hidup peserta hidup. Pendidikan juga merupakan suatu daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budipekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran dan juga potensi anak. Tujuan akhir pendidikan itu adalah manusia yang paripurna, dalam artian tidak hanya cerdasa dalam knowledge, namun juga memiliki etika yang sesuai norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat. Lakunya pendidikan itu umumnya dapat bersifat 3 macam, yaitu pembiasaan, pengajaran dengan mempergunakan fikiran dan pendidikan budi pekerti dengan laku dan ilmu.
Dalam proses pembelajaran sehari-hari di lingkungan sekolah acapkali kita dihadapkan pada suatu dilema etika, dimana ketika peraturan terkadang harus berlawanan atau bersinggungan dengan moral etika yang ada. Keputusan seorang pemimpin haruslah memperhatikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dapat memberikan dampak pada lingkungan kita. Tentunya dalam setiap keputusan yang diambil berdasarkan prinsip dan nilai-nilai kehidupan akan mendapatkan suatu respon (feed back) yang beragam, ada yang setuju dengan keputusan kita namun pasti ada pula yang tidak setuju. Hal ini berangkat dari adanya diferensiasi nilai dan prinsip yang dianut oleh setiap insan individu.
Guru sebagai seorang pemimpin / leader dalam kegiatan pembelajaran adalah mampu mengidentifikasi potensi dan mengarahkan (directing) supaya dapat tergali potensinya secara maksimal. Keputusan yang diambil harus mengedepankan asaz pemenuhan kebutuhan belajar setiap peserta didik dan sekaligus pembentukan karakter sesuai mazhab profil pelajar pancasila, sehingga kegiatan pembelajaran yang berlangsung bernafaskan ada adab sebelum ilmu. Adab atau keluhuran budi manusia itu mnunjukkan sifat hidup batinnya manusia.
Education is the art of making man ethical. Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
(~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~).
Hegel yang merupakan seoarang filsuf telah sangat sadar bahwa muara dari sebuah ilmu pengetahuan adalah perilaku yang etis, sehingga sebanyak dan sedalam apapun ilmu yang dimiliki tidak menjadikannya seoarang manusia yang sombong. Seperti yang difatwakan oleh seoarang filsuf berkebangsaaan Indonesia Jujun S. Suriasumantri "mereka, para ahli yang berada dibawah tempurung disiplin keilmuannya masing-masing, sebaiknya tengadah ke bintang-bintang dan tercengang lho: Lho kok masih ada langit lain di luar tempurung kita. Dan kita pun lalu menyadari kebodohan kita sendiri". Sehingga apa yang telah ditahbiskan oleh Hegel juga turut diamin i oleh Jujun S. Suriasumantri (seorang filsuf)