====
Amal diri dan besaran ibadah belum menjamin besarnya Rahmat Allah, kecuali atas IzinNya.
Ada hamba yang beribadah 500 tahun, dan wafat dalam keadaan sujud, tapi amalannya belum cukup untuk menakar sebelah mata sebagai nikmat dari Allah.
Dia telah mewajibkan Rahmat atas DiriNya dan memasukkan mereka yang beriman-beramal salih dalam rahmatNya.
Amalan diri hanya perantara bagi upaya mencapai sikap ihsan. sedang rahmatNya itu tetap bukan wilayah kita.
Kita hanya meminta agar termasuk dalam kelompok penuh rahmat. sebagaimana Nabi nabi meminta untuk memperoleh rahmatNya.
Ada isyarat cahaya dariNya bahwa rahmat ilahi dekat kepada mereka yang "muhsinin", yaitu mereka yang beramal maksimal dan menimbang keikhlasan murni dalam ibadahNya. inilah tahapan awal ke level takwa yang menjadi puncak ibadah.
Para salik dan guru selalu mengajarkan, bahwa tahapam dalam mencapai derajat muhsin, adalah dengan taubat dan mengamalkan kewajiban dengan khusuk dan cinta, agar mencapai RidhaNya, itulah awal taqarrub: jalan menuju rahmat Allah.
Ibadah puasa dan ramadan yang penuh berkah ini, telah membuka ruang untuk mempertajam mata jiwa setiap kita dalam mencapai derajat muhsinin, yang dijamin dengan rahmatNya
