Salah satu upaya untuk memasyaratkan puisi adalah dengan memperbanyak interaksi puisi di jejaring ingatan masyarakat, utama lewat media digital dan media massa konservatif.
Dalam benak masyarakat, puisi adalah ekslusif sekali, wacana dan nilai seninya dianggap begitu meng-awan dan tidak membumi. Orang yang berkecimpung di situ dianggap tidak berdaya saing dan mungkin murahan.
Adapun pengajaran sastra di sekolah, masih berisi teks dan akademik sekali. Padahal, para siswa bisa lebih didorong untuk mengapresiasi puisi secara lebih terbuka dan dinamis.
Pada forum ini, agaknya diperlukan suatu uraian tentang beberapa hal klise yang perlu dihindari dalam mencipta puisi. Dengan maksud agar membantu para penulis puisi dalam mengembangkan kecakapan linguitiknya, sehingga karyanya segar dan tidak monoton.
Berikut beberapa hal agar terhindar dari klise dalam berpuisi:
Pertama, memahami kembali fungsi puisi sebagai seni,yang menawarkan keindahan, kebaruan, pengertian dan inspirasi. Mungkin di poin ini, bisa jadi ada beberapa kata klise, tetapi dianggap baru dalam pendekatan kalimat dan daya imaji yang dibentuk.