kulihat engkau terdiam
dalam kemelut yang menyayat.
hari hari telah kau gagahi
dengan lagu sungsang.
ini sajakku untukmu
untukmu yang tak bersuara,
tak berucap.
lewat mata layu
kudapati engkau
menggenggam hidup
dengan sisa nafasmu:
terengah dalam rimbunan
sistem yang pongah.
di dadamu engkau sembunyikan
gemuruh gaduh ombak
di denyut nadimu
engkau sembunyikan
keping keping malam yang tajam:
tiada terdengar oleh siapapun.
mungkin dirimupun tidak.