Menurutku bukan hujan yang biasa
mungkin sama dengan hujan air mata,
tapi Mas Ali mencipta daya ungkap lain
tentang awan si bakal hujan yang segera tumpah, tak tertahan.
Hampir semua penyair, pencipta puisi menggambarkan hujan. Baik secara ekspresif ataupun impresif. Hujan selalu menjadi kenangan dan kisah abadi. Mungkin karena hujan adalah bagian dari proses awal semesta kita, jutaan tahun lalu, sebelum Adam.
Begitupun Mas Ali, ini bukan hujan yang baru. Tapi hujan selepas kemarau seminggu. Hujan tentang si Pipi Merah yang menyimpan kenangan.