Tardji lupa pada kucingnya. Dulu kucing itu menjalar-mencakar-melompat di aortanya. Ngiau! Kucing itu masih mencari Tardji.
Tardji telah kembali dengan membawa kapaknya, dia tak lagi mabuk, tak lagi mengamuk. Tardji menjumpai si Winka dan Sihka. Tardji duduk di dekat kolam, melihat kucing melompat ke arahnya,
Ngiau! kata kucing itu.
Aduh, kau! sentak Tardji.
Kucing itu hilang.
Hujan hujan kecil turun menimpa air di kolam, sepisau sepi mengancam Tardji!
Oh!