Pada sekitar tahun 1960-an, setiba di Mesir, Syukri Zarkasi meniatkan diri mengunjungi salah satu pondokan pelajar Indonesia di sana. Ia disambut dengan hangat oleh tuan rumah, yaitu Gus Dur dan Gus Mus. Sesuai adab timur, untuk menghormati sang tamu, Gus Mus segera memasak air. Gus Dur ikut sibuk. Ia mencuci piring dan gelas, lalu masuk kamar, keluar dan membawa sepotong celana dalam lelaki, dan kemudian menggunakannya untuk mengelap gelas dan sendok yang akan dipakai untuk menjamu Syukri Zarkasi. Tentu saja Syukri terperanjat. Selera makannya menjadi hilang. Gus Mus pun protes.
KEMBALI KE ARTIKEL