Sudah bukan hal yang tabuh ketika kita melihat pagelaran musik dangdut diselenggarakan oleh golongan politik tertentu dalam suatu kampanyenya. Pada musim pemilu biasanya pagelaran ini sering dipilih untuk meramaikan acara kampanye agar menarik perhatian dan simpatisan dalam jumlah besar. Biasanya sebelum orang yang memiliki kepentingan politik berorasi di depan khalayak banyak atau yang biasanya para kader politiknya, dihadirkan beberapa artis atau penyanyi dangdut untuk menghibur orang-orang yang hadir disana. Para penyanyi fokus menghibur para hadirat yang hadir serta menarik perhatian sekitar lokasi agar masyarakat ikut serta dalam acara tersebut. Disela-sela acara musik dangdut tersebut kemudian orang yang memiliki andil sebenarnya dalam pagelaran itu muncul dan menyapa semua orang yang hadir disana. Dengan mengambil alih pengeras suara dengan lantangnya ia menyapa,memberi salam dan memulai orasinya. Biasanya dalam orasinya ia mengemukakan janji-janji jika ia kelak berhasil memenangkan pemiliahan atau memperoleh suara dominan dari pemungutan suara. Tidak jarang juga ia menjelaskan keburukan-keburukan kepemimpinan sebelumnya agar orang-orang yang hadir tidak memilih calon incumbent yang mencalonkan kembali.