Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Madres de Plaza De Mayo, Kamisan Ala Argentina

19 Januari 2025   07:01 Diperbarui: 19 Januari 2025   07:01 82 4

Setiap Kamis sore, jika Anda kebetulan melintas di depan Istana Merdeka di Jakarta, Anda akan menemukan sekelompok orang berkumpul dengan pakaian serba hitam dan payung hitam. Mereka adalah bagian dari Aksi Kamisan, gerakan damai yang menuntut penyelesaian pelanggaran HAM berat di Indonesia.

Beberapa tahun lalu, saat saya kebetulan berkunjung ke Buenos Aires, Argentina, saya menemukan sesuatu yang mirip. Di Plaza de Mayo, sekelompok ibu berkerudung putih tengah berbaris memutar, membawa foto-foto anak mereka yang hilang. Gerakan ini disebut Madres de Plaza de Mayo, Kamisan ala Argentina yang telah menjadi simbol perlawanan damai di sana.

Sontak saya melihat satu benang merah yang sama antara dua peristiwa di atas, walau dua kota ini Jakarta dan Buenos Aires terpisah jauh belasan ribu kilometer.  Yuk kita telusuri lebih dalam, mulai dari suasana di Plaza de Mayo hingga persamaan dan inspirasi yang dapat kita petik dari kedua gerakan ini.

Plaza de Mayo: Hati Kota Buenos Aires

Plaza de Mayo adalah alun-alun utama Buenos Aires, dikelilingi oleh bangunan-bangunan ikonis seperti Casa Rosada (istana kepresidenan berwarna merah muda), Cabildo (gedung bersejarah dari era kolonial), dan Catedral Metropolitana yang megah. Suasana di plaza ini selalu ramai, baik oleh turis yang mengagumi arsitekturnya maupun oleh penduduk lokal yang berkumpul untuk berbagi cerita, berdiskusi, atau sekadar bersantai.

Namun, setiap Kamis siang, suasana berubah. Para Madres de Plaza de Mayo, dengan langkah pelan namun pasti, mulai berkumpul di tengah alun-alun. Mereka membawa spanduk, foto-foto anak yang hilang, dan mengenakan kerudung putih yang menjadi simbol perjuangan mereka. Kerudung itu, yang terbuat dari kain sederhana, melambangkan popok anak-anak mereka---pengingat duka mendalam atas kehilangan akibat rezim militer 1976--1983.

Suara langkah kaki mereka berpadu dengan hiruk pikuk kota Buenos Aires. Kadang terdengar orasi kecil, kadang hanya keheningan yang menyelimuti. Orang-orang di sekitar plaza, termasuk turis, berhenti sejenak, tergerak oleh perjuangan mereka yang tanpa henti selama lebih dari empat dekade.

Persamaan dengan Kamisan di Jakarta

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun