Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop Pilihan

Indonesia dan BRICS: Manfaat dan Tantangan

10 Januari 2025   06:46 Diperbarui: 10 Januari 2025   06:46 143 2

Indonesia dalam BRICS: Keuntungan dan Tantangan

Indonesia telah resmi menjadi anggota BRICS, aliansi ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Keputusan ini membawa peluang besar, tetapi juga tantangan yang tidak boleh diabaikan. Sebagai anggota baru, Indonesia harus segera menyesuaikan diri dengan dinamika BRICS yang sudah lama terbentuk.

Yuk kita bahas secara sedikit mendalam tentang keuntungan dan tantangan yang dihadapi Indonesia setelah bergabung dengan BRICS.

Keuntungan bagi Indonesia

1. Penguatan Posisi Global

Keanggotaan BRICS memberikan Indonesia panggung lebih besar di arena internasional. Dengan populasi besar dan potensi ekonomi, Indonesia kini dapat lebih aktif memengaruhi keputusan global, terutama di sektor perdagangan, iklim, dan keamanan energi.

2. Akses ke New Development Bank (NDB)

Sebagai anggota penuh, Indonesia dapat memanfaatkan New Development Bank (NDB) untuk mendanai proyek infrastruktur besar dan program pembangunan berkelanjutan. Pendanaan ini akan membantu mempercepat pembangunan di sektor transportasi, energi, dan telekomunikasi.

3. Diversifikasi Pasar Ekspor

Dengan anggota seperti China, India, dan Brasil, BRICS memberikan peluang besar untuk memperluas pasar ekspor produk-produk Indonesia, mulai dari kelapa sawit hingga tekstil. Ini juga membantu mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

4. Penguatan Kerja Sama Energi

BRICS membuka peluang kerja sama strategis di sektor energi, baik fosil maupun terbarukan. Indonesia dapat bermitra dengan Rusia dan China untuk teknologi energi bersih atau memanfaatkan pasar energi Afrika Selatan untuk ekspor batu bara.

5. Kerja Sama Teknologi dan Inovasi

BRICS dikenal mendorong kolaborasi di bidang teknologi dan inovasi. Indonesia dapat memanfaatkan jaringan ini untuk meningkatkan kemampuan teknologi dalam sektor strategis seperti digitalisasi, pertanian, dan industri manufaktur.

6. Pengurangan Ketergantungan pada Dolar AS

Salah satu agenda besar BRICS adalah mengurangi dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional. Ini menguntungkan Indonesia, karena transaksi dengan anggota BRICS lainnya dapat dilakukan dalam mata uang lokal, mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar.

Tantangan yang Harus Dihadapi

1. Dominasi China

China adalah anggota terbesar dan paling berpengaruh di BRICS. Dominasi ini dapat menyebabkan kepentingan Indonesia terabaikan, terutama jika kebijakan BRICS lebih banyak diatur oleh agenda Beijing. Indonesia harus mampu menjaga keseimbangan agar tidak terperangkap dalam dinamika geopolitik yang berat sebelah.

2. Persaingan di Pasar Regional

Sebagai sesama negara berkembang, beberapa anggota BRICS seperti India dan China memiliki sektor manufaktur yang lebih maju. Ini menciptakan tantangan bagi Indonesia untuk tetap kompetitif, terutama di pasar produk-produk bernilai tambah.

3. Konflik Geopolitik Internasional

Keanggotaan BRICS membawa Indonesia ke dalam dinamika geopolitik yang kompleks, terutama terkait Rusia yang berada di bawah sanksi Barat. Indonesia harus berhati-hati dalam menjaga hubungan baik dengan negara-negara Barat sekaligus memenuhi komitmen sebagai anggota BRICS.

4. Komitmen Biaya Keanggotaan

Sebagai anggota, Indonesia diwajibkan berkontribusi pada operasional New Development Bank dan inisiatif BRICS lainnya. Beban ini dapat menjadi tantangan jika manfaat yang diperoleh tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.

5. Ketimpangan Infrastruktur

Sebagian besar anggota BRICS memiliki infrastruktur perdagangan dan industri yang lebih maju. Indonesia harus meningkatkan infrastruktur domestiknya agar dapat bersaing di tingkat yang sama dan memanfaatkan peluang perdagangan.

6. Tekanan pada UMKM Lokal

Perdagangan bebas antaranggota BRICS dapat menciptakan tekanan bagi pelaku UMKM di Indonesia, terutama jika produk impor dari China atau India lebih murah dan mudah diakses. Proteksi yang tepat diperlukan untuk melindungi pelaku usaha lokal.

Langkah Strategis Indonesia dalam BRICS

Sebagai anggota baru, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan tantangan. Berikut beberapa strategi yang bisa dilakukan:
1.Memperkuat Diplomasi Ekonomi
Indonesia harus aktif dalam diplomasi ekonomi di BRICS untuk memastikan kepentingannya diperhitungkan, terutama dalam pengambilan keputusan strategis.
2.Penguatan Sektor Lokal
Pemerintah harus mendukung pelaku usaha lokal, khususnya UMKM, agar mampu bersaing di pasar internasional yang lebih terbuka.
3.Investasi pada Infrastruktur dan Teknologi
Dana dari New Development Bank dapat digunakan untuk membangun infrastruktur yang mendukung industrialisasi dan digitalisasi ekonomi Indonesia.
4.Diversifikasi Sumber Ekonomi
Dengan akses ke pasar besar seperti Brasil dan Afrika Selatan, Indonesia dapat mempromosikan produk unggulannya di pasar non-tradisional.
5.Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kerja sama dengan negara-negara BRICS harus dimanfaatkan untuk transfer teknologi dan peningkatan kapasitas SDM di bidang strategis.
6.Pengawasan Perdagangan
Pemerintah perlu mengawasi dampak perdagangan bebas BRICS pada sektor ekonomi domestik agar tidak merugikan pelaku usaha kecil.

Kesimpulan

Bergabungnya Indonesia dengan BRICS adalah langkah besar yang membawa banyak peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi, Indonesia dapat memanfaatkan jaringan global BRICS untuk memperkuat posisinya di arena internasional, memperluas pasar ekspor, dan mempercepat pembangunan domestik. Di sisi lain, dominasi China, konflik geopolitik, dan tekanan pada sektor domestik menjadi tantangan yang harus diatasi.

Indonesia harus memainkan peran aktif dalam aliansi ini dengan strategi yang jelas dan fokus pada kepentingan nasional. Dengan pendekatan yang tepat, BRICS dapat menjadi platform yang membawa Indonesia menuju visi menjadi negara maju pada tahun 2045.

Apakah Anda ingin menambahkan aspek lain, seperti peran spesifik sektor tertentu atau kebijakan luar negeri terkait BRICS?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun