Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Rindu yang Tertunda

17 Desember 2024   13:23 Diperbarui: 17 Desember 2024   13:23 57 1
Hujan turun deras malam itu, membasahi jalan kecil di depan rumah sederhana keluarga Pak Rahmat. Lampu di ruang tamu redup, menciptakan bayangan-bayangan samar di dinding. Bu Siti duduk terpekur di atas sajadahnya, tubuhnya terasa lemah. Air mata tak kunjung berhenti membasahi pipinya. Dalam benaknya, ia terus memutar ulang kenangan pahit itu---kenangan bagaimana mimpi mereka sekeluarga menuju Tanah Suci hancur lebur.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun