Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Ditolak Masuk Shenzhen, Ini yang Harus Dilakukan

28 Agustus 2024   20:15 Diperbarui: 28 Agustus 2024   20:17 42 2

Ibarat suatu perjalanan, maka hari ini bukan hari milik kami, karena tujuan kami berempat untuk masuk ke Shenzhen melalui perbatasan Lowu di Hong Kong gagal total karena salah satu peserta tidak mendapatkan Visa on Arrival.

Petugas imigrasi yang masih mudah dan gagah dengan tegas menjawab hanya dapat memberikan tiga visa, yang satu tidak dapat dan keputusan ini tidak dapat ditawar dengan berjuta alasan.

Akhirnya kami berempat kembali balik kanan dengan menyeret koper bawaan. Walau tampaknya sederhana, ternyata prosesnya cukup lama dan memakan kesabaran yang panjang.

Kami segera menghubungi seorang petugas di kounter dengan tulisan Return to Hong Kong.  Petugas ini dengan bahasa Inggris yang terbatas menjelaskan bahwa kami harus antri di kaunter 15 antrean untuk masuk ke Shenzhen.  

Walau sempat was-was, kami mengikuti anjuran ini dan antre di kaunter 15.  Kamu menjelaskan bahwa harus kembali ke Hong Kong karena visa salah seorang dari kami ditolak. Petugas ini menyuruh kami menunggu dan sekitar 5 menit kemudian, datang lagi seorang petugas imigrasi Tiongkok berseragam yang kemudian mengambil paspor kami dan kemudian menghilang.  Dia menghilang di balik imigrasi shenzhen alias sudah ada di wilayah shenzhen dengan paspor kami.

Kami menunggu dan menunggu. Tadi nya berharap hanya sekitar 5 atau 10 menit. Tetapi sudah lebih setengah jam, tidak ada berita dan khabar dari petugas tabg tadi.  Ketika kami bertanya pun hanya diminta menunggu dengan sabar. Wah sempat was-was juga karena berada di wilayah perbatasan tanpa paspor ditl tangan.  Bagaimana kalau petugas tadi menghilang begitu saja.

Untungnya setelah lebih 45 menit menunggu, tiba-tiba seorang petugas perempuan berteriak dan memanggil-manggil. Ternyata dia membawa empat paspor kami dan kemudian meminta kami untuk kembali ke Hong Kong.  

Sempat bingung harus lewat mana, kami kembali ke kaunter pertama, namun ternyata seorang petugas karantina kesehatan pelabuhan tiba tiba menunjuk saya. Rupanya saya kena sampel pengecekan kesehatan di pelabuhan.  

Dengan sabar dan terpaksa saya mengikuti saja arahan petugas, masuk ke tuang klinik dan kemudian paspor di fotokopi dan dicatat serta kemudian diperiksa suhu tubuh dengan sebuah termometer yang harus diselipkan di ketiak.
"Tunggu 5 menit, tunggu 5 menit," demikian teriak petugas klinik ketika melihat saya tidak sabar ingin melepaskan termometer tersebut.

Karena suhu tubuh normal, rupanya saya kemudian dibebaskan dan kemudian berempat kembali ke kaunter pertama dan bertanya harus berjalan kemana.

Petugas itu hanya menunjukkan ke arah jembatan menuju stasiun MTR Lowu tempat kami datang tadi dari Hong Kong.

Perjalanan yang mengasyikkan karena kali ini kami empat orang berjalan berlawanan arah dengan puluhan ribu manusia yang mengalir tanpa henti dari Hong Kong ke Shenzhen, sementara kami dari Shenzhen ke Hong Kong.

Sesampainya di dekat kantor imigrasi Hong Kong, kami menjelaskan bahwa harus kembali ke Hong Kong karena ditolak masuk ke Shenzhen.  Petugas di sana memerintah akan kami untuk memasukkan barang bawaan ke X ray dan kemudian mengambil paspor kami serta meminta kami menunggu di kursi di depan kantor.  

Menunggu di sini terasa bagaikan di surga dibandingkan menunggu di Shenzhen tadi.  Bersamaan dengan itu datang lagi seorang pemuda yang senasib.  Ketika saya tanya dia berasal dari Maroko dan rupanya tidak boleh datang ke Shenzhen dengan Visa on Arrival.

Sekitar 10 menit, petuga sudah mengembalikan paspor kami dan segera meminta kami untuk kembali ke stasiun MTR.  Uniknya pemuda Maroko ini lebih hafal jalannya dan kami hanya mengikutinya.

Sampai di stasiun MTR, segera masuk dan menunggu kereta untuk kembali ke Kowloon atau Hong Kong.

Dalam perjalanan kami merencanakan dan mencari hotel untuk menginap di Hong Kong. Akhirnya dapat hanya satu kamar duku di kawasan Mongkok, tidak jauh dari stasiun MTR Mongkok East.

Karena belum mendapatkan kamar yang  kedua kami menjatuhkan untuk ke hotel itu dan menitipkan koper. Mencari makan malam di dekat hotel sambil mencari hotel untuk kamar yang  kedua karena di hotel ini hanya tersedia satu kamar saja.  

Saya akhirnya memutuskan untuk hanya tinggal satu malam saja lagi di Hong Kong dan besok pagi sudah akan berangkat ke Fukuoka.  Karena ini kami memutuskan untuk menginap di hotel di dekat bandara yaitu di Cathay City.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun