Salah satu yang cukup berkesan dan membuat bangga adalah halte transfer antar moda antara TransJakarta dan Kereta Konuter KRL di stasiun Cawang dengan halte Cikoko. Halte Ino pun berganti nama kalau sebelumnya Cikoko Stasiun Cawang sekarang hanya menjadi Cikoko saja. Bagi yang belum faham mungkin saja bisa salah halte untuk berpindah moda.
Di halte Cikoko ini fasilitas sangat lengkap karena selain tangga manual tersedia lift untuk naik turun baik ke level jalan raya maupun untuk menuju stasiun dan jembatan penyeberangan. Bahkan juga ada eskalator dan tampak sangat megah dan modern.
Akan tetapi, masih di koridor 9 Pluit sampai Cawang atau Pinang Ranti, ada sebuah halte yang sebenarnya sudah cukup lama selesai direnovasi yaitu sekitar Juni atau Juli tahun lalu setelah menghilang hampir satu tahun karena direnovasi.
Halte ini yang sebelumnya saya kenal bernama Halte Gatot Subroto LIPI karena terdapat di jalan Gatot Subroto dan di depan LIPI kini sudah berganti dengan nama Halte Widya Chandra, rupanya diambil dari nama kompleks menteri tidak jauh dari halte ini. Saya tidak tahu ide siapa karena para penghuni Widya Chandra mungkin jarang menggunakan TransJakarta.
"What's in a Name ?" Di sinilah pepatah lama dari Shakespeare mungkin cocok dipakai. Walau sudah berganti nama, halte ini tetap mengecewakan penggunanya. Sebenarnya halte ini ketika selesai direnovasi dilengkapi dengan lift baik untuk mencapai jembatan penyeberangan di kedua sisi jalan Gatot Subroto, maupun untuk menuju ke halte tempat menunggu bus TIje di jalan Gatot Subroto. Sebenarnya lift yang di halte pernah berfungsi dan melayani pengguna, sayang hanya sekitar satu atau dua bulan saja. Sejak saat itu pintu lift tertutup gagang sapu dengan tulisan dalam perbaikan.
Nah saya sempat iseng bertanya kepada mbak pegawai Tije yang ada di depan lift, kapan lift ini akan diperbaiki, kebetulan sekarang sudah tahun naga.
Mbak pegawai itu hanybtersenyum saja karena dia tidak tahu jawabannya . Saya pun ikut tersenyum sambil berkomentar:
"Mungkin tahun monyet?
Saya sendiri tidak tahu kapan tahun monyet akan datang. halte Widya Chandra ini memang dibangun tidak sempurna. Lift yang ada di kaki lima jalan Gatot Subroto di kedua sisi walau sudah lengkap tetapi tidak pernah berfungsi. Selain itu pengguna kursi roda pun tidak akan bisa naik lift karena struktur akses jalannya tidak mendukung.
Semoga saja ada perbaikan dari pihak yang berwenang. Tujuannya agar Jakarta menjadinkota yang lebih ramah baik bagi kaum disabilitas maupun pengguna angkutan umum pada umumnya . Bukankah kits disarankan untuk menggunakan angkutan umum dan layanan yang semakin baik akan membuat sebaik banyak pengguna.
Semoga.