Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kota yang Gagap

8 September 2024   23:20 Diperbarui: 8 September 2024   23:22 41 2
Kota yang Gagap

Asap menembus mata. Membawa gelombang laut senja. Malam luka tanpa rembulan muda. Hujan hujan yang berlari di bawah kaki bukit. Seperti mengajakmu bermain. Tapi itu ilusi kecerdasan dalam pola dan prediksi logaritma. Benar kata seorang penyair, hujan telah menjadi logam. Kita menjumpai reruntuhan isi kepala dan tumpahan cairan otak depan. Diam diam kita berjalan, entah kemana. Menembus asap.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun