Masih main di awal laga, ia harus melawan He Bing Jiao yang diunggulkan sebagai juara di nomor urut ke 5.
Gregoria Mariska Tunjung memang pernah mengalahkan pemain China lain - Chen Yu Fei bahkan dua kali. Namun melawan He Bing Jiao dia selalu kandas dua gim langsung.
Gregoria bahkan tidak bisa ambil satu game-pun dari He Bing Jiao. Gregoria kalah beruntun tanpa balas.
Kini Gregoria duduk di peringkat 15 dunia sedang memiliki penampilan baik ketika keluar sebagai runner-up di Australia Open November lalu dan bisa bermain di World Tour Finals di Bangkok.
Ketika di Bangkok, Gregoria punya catatan yang mengesankan. Ia mengalahkan juara Olimpiade, Chen Yu Fei (2-1), bisa main mengimbangi Akane Yamaguchi dan An Se Young dengan bermain rubber game walaupun harus puas sebagai posisi juru kunci grup A.
Namun demikian, Gregoria punya modal. Gadis 23 tahun itu punya bakat. Pukulannya cukup taktis, netting cukup baik, lob serang dan smash Gregoria cukup mematikan.
Semua aspek itu bisa dimanfaatkannya mengalahkan He Bing Jiao ketika bermain di Kuala Lumpur (10-15 Januari) mendatang.
He Bing Jiao adalah pemain kidal, Gregoria harus bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk meredam keunggulan He. Utamanya mengantisipasi pukulan He yang kadang aneh dan membingungkan lawan.
Jangan biarkan He menguasai irama pertandingan. Jika tidak, maka Gregoria akan kalah untuk kali keempat. Terhenti lagi dan menjadi penghias draw seperti yang sudah-sudah. Gatot. Gagal total.
Tentu kita semua tidak ingin itu terjadi. Gregoria harus bangkit menjadi pemain papan menengah ke atas. Tidak lagi menjadi bulan-bulanan pemain lain.