Rasa-rasanya hati ini semakin bergejolak sebab pilihan yang dipercaya sulit untuk dipercaya juga oleh orang lain. Begitupun juga orang lain, perasaan itu pasti sama sebab masing-masing orang/individu punya hak yang sama dalam menentukan pilihan berdasarkan kriteria masing-masing pemilih. Namun pernakah kita memikirkan tentang tanggung jawab atas pilihan kita?
Masyarakat secara umum mempunyai hak dan keinginan yang sama tentang pemimpin yang di dambakan. Manusia secara khusus memang mempunyai sejarah dalam mementingkan kebutuhan dan keinginan, walaupun kualitas dan variasi keinginannya berbeda-beda.
Politik sebagai sebuah istilah yang mengartikan seni dalam mencapai tujuan harus dijaga cita-citanya, sebab kepercayaan yang digunakan hari ini oleh bangsa ini adalah politik sebagai kesepakatan yang dijalankan untuk memenuhi kebutuhan warga negara yang hidup bersama.
Hari-hari semakin dekat pada perhelatan, rasa-rasa nya hati semakin berdebar, perasaan khawatir pun ikut muncul. Kadang sedikit bergumam dalam hati, harusnya para pemilih bertanggung jawab atas pilihannya, setidaknya sanksi sosial harus melekat pada orang-orang yang memilih baik diketahui maupun tidak oleh orang lain dan tidak abai begitu saja atau menganggap ini hanya sebatas ajang satu harian.
Sanksi sosial kepada individu menjadi koreksi atas tanggung jawabnya kepada keputusan pilihan, kedepan kita masih punya harapan semakin hari kita punya pemilih yang lebih rasional, yang memikirkan bagaimana nasib seluruh individu masyarakat, bukan lagi pada kebiasaan-kebiasaan yang buruk, yang berfikir hanya hari itu dan terhadap golongan saja. Sebab sanksi sosial akan menghukum orang-orang yang telah memilih dan orang-orang yang ikut pada proses bujuk rayu calon. Kedepan harapan masih sama, setidaknya kita punya tanggung jawab terhadap pemimpin yang hari ini kita pilih untuk kepentingan orang banyak. Tutup taufik.