Dengan musik yang sengaja kuputar di telinga kiri
Kemanapun tujuan tak terpatri arah
Tak peduli meski sendiri
Aku mencari sebuah pertemuan
Akan entah
Menapaki sejengkal semesta demi kerinduan
Tak peduli raga yang semakin lelah
Sesekali, angin menyapaku mesra
Diiringi irama rongrongan kendaraan lain
Atau lantunan lagu yang terputar acak mengingatkan sebuah kehangatan
Akan cinta
Senyum merekah di ambang jalan
Atau peluh yang terurai mengingat kasih
Tapi tak mampu aku mendekapnya
Dalam kelana waktu
Denyut-denyut terasa memaksa nadir
Disaat hanya Engkau-lah yang sanggup menguntainya
Terbingkai dalam sebuah ikatan
Yang harus kubawa kembali pulang