Kejutan-kejutan itu terus hadir dalam laku kesetiaan sebagai refleksi atas cinta kami kepada Mbah Nun, Kanjeng Nabi, hingga Gusti Pangeran. Seperti pada Selasan kali ini yang diadakan di
Omah Ndeso (kediaman Pak Anang), Sriwedari. Pada mulanya, kegiatan ini tidak ditujukan sebagai sebuah pergerakan massa. Bahkan, kaitannya dengan keistiqomahan penggiat melaksanakan wirid mingguan menjadi tajuk kekhawatiran yang hangat diperbincangkan, "apakah sanggup?".
KEMBALI KE ARTIKEL