"Entah apa yang merasukimu?" pikir Tama terheran melihat layar komunikasi virtualnya mengeluarkan notifikasi sebuah pesan dari Layla. Berapa lama waktu yang telah berlalu. Mengarungi keheningan rindu yang telah latah dengan sendirinya. Namun badan yang setengah sadar setelah beberapa hari tak henti menyandarkan raga, menyebarkan cintanya, hanya sekejap merespon keheranannya. Rajutan makna yang sedang ia tulis pun Tama letakkan sejenak.
KEMBALI KE ARTIKEL