Suara-suara empati simpang siur silih berganti seiring dengan gelombang kedatangan jamaah malam ini. Saling menanyakan kondisi seorang guru, bapak, ataupun mbah yang telah begitu banyak mencurahkan ilmu dan kasih sayangnya kepada para pejalan maiyah. Rona rasa rindu yang biasanya timbul untuk sekedar menatap atau mendengarkan, seolah malam ini telah berubah menjadi keinginan untuk merapalkan do'a bersama.
KEMBALI KE ARTIKEL