Buzzer bilang buzzer. Masih mending orang yang berprofesi menjadi buzzer sebagai seorang profesionalitas dengan tujuan mencari biaya penghidupan. Bayangkan saja mereka yang hanyut dalam lingkaran kebencian itu karena dirinya merasa mengetahui, di saat sebenarnya tidak ada konfirmasi kebenaran mengenai yang diketahuinya. Udah gitu masih ngeyel terhadap kebenaran yang dipegangnya.
KEMBALI KE ARTIKEL