"Bapak ini lebih menyukai segala yang tertulis merupakan sebuah ketersesatan daripada kebenaran. Bukan sebuah kefahaman, justru semuanya adalah ketidaktahuan. Sebuah jalan pencarian diri, bukan sebuah kebutuhan akan pengakuan diri. Bapak tidak berharap sama sekali ada yang mengonsumsi segala ketidakjelasan (tulisan) ini. Tidak ada faedahnya sama sekali. Jadi, Bapak biarkan semisal ada yang mau memplagiasi. Toh, Bapak tidak mencari apa-apa dalam untaian segala kata ini." Terang Gus Welly di dalam sebuah kelas ketika memberikan pembelajaran kepada murid-muridnya.
KEMBALI KE ARTIKEL