Mungkinkah karena mereka anak baru sehingga cenderung menjadi bahan candaan kating ( kakak tingkat nya) atau karena mereka belum bisa beradaptasi dengan lingkungan baru sehingga mereka sulit untuk memahami kondisi sekolah.,
Bullying secara verbal maupun non verbal dalam sekolah kerap terjadi diantara para siswa yang mendapatkan gangguan-gangguan atau tindakan yang dilakukan itu bersifat mengganggu, merusak, hingga melukai seseorang. Bullying bisa saja bersifat ejekan, melontarkan kalimat yang tidak pantas, mengancam, meminta barang secara paksa, hingga melakukan kekerasan fisik. jika terjadi hal yang seperti ini, maka semua pihak (guru, siswa, wali siswa, kepala sekolah) harus mewaspadai dan segera menangani atau menolong saat anak dicurigai mengalami perundungan di lingkungan sekolah. Anak yang mengalami kekerasan di sekolah biasanya akan menunjukkan tanda-tanda yang bisa diamati.
Terdapat banyak jenis bullying yang terjadi di sekolah, namun lebih familiar dengan hal- hal dibawah ini:
Verbal Bullying
Bullying jenis ini sering kali kita dengar atau bahkan kita juga pernah melakukannya. Bullying ini biasanya dilakukan dengan mengolok-olok nama panggilan mengancam atau menakut-nakuti si korban, hal ini bisa terlihat dari adanya Bullying Fisik yang sering kita temukan di sekolah, Seperti yang kita ketahui bullying fisik yakni bullying yang menggunakan kekerasan fisik. Contohnya adalah: menendang teman yang ukuran badannya lebih kecil atau memukul teman hanya karena tidak mau mengikuti perintahnya.
Non verbal bullying
bullying jenis ini kerap terjadi di lingkungan sekolah dengan berdasarkan kepada hal- hal non verbal, namun lebih kepada perlakuan yang mengakibatkan ketakutan, kecemasan dan juga kekhawatiran korban, hal ini dipicu oleh banyak faktor, seperti financial, siswa sering didapatkan meminta paksa kepada korban untuk menyerahkan uang yang dimiliki untuk bisa digunakan pelaku secara paksa.
Pengaruh bullying yang kian masif tersebut mengisyaratkan bahwa bullying merupakan tindakan yang harus  segera dicegah dengan cepat karena jika tidak segera dicegah dapat menyebabkan banyak sekali efek negatif lainnya.
terdapat banyak cara yang bisa dilakukan oleh pihak sekolah, orang tua ataupun siswa itu sendiri dalam meminimalisir tingkat bullying yang ada di sekolah, diantaranya:
Optimalisasi peran orang tua atau wali. Orang tua/wali harus mempelajari karakter anak agar dapat mengantisipasi berbagai potensi intimidasi dan tindakan bullying menimpa anaknya. Orang tua/wali juga harus menjalin komunikasi dan perhatian yang besar dengan anak. Tujuannya agar anak merasa nyaman ketika bercerita kepada orang tua/wali ketika mengalami intimidasi di sekolah. Selain itu, peran orang tua mesti diperkuat.
Menumbuhkan rasa percaya diri, setiap siswa memiliki kelebihan dan keistimewaan masing-masing, dan semua siswa diberikan kesempatan untuk berkembang,pihak sekolah diharapkan bisa untuk menjembatani siswa dalam menumbuhkan rasa percaya diri.