Terdengar kabar menyayat hati
Sukabumi kini sedang berduka
Musibah terjadi di mana-mana
Hujan deras bukan sekadar air
Ia membawa cerita penuh getir
Tanah yang retak hati yang pedih
Semua bersatu dalam rasa sedih
Tetesan hujan jadi saksi bisu
Air mata tumpah bercampur pilu
Saat banjir dan longsor melanda
Melenyapkan semua yang ada
Ya Allah penguasa alam semesta
Kami larut dalam duka nestapa
Bumi Sukabumi kini sedang terluka
Tangisan pun menggema di angkasa
Berikanlah kekuatan hati dan pikiran
Bagi mereka yang sedang kehilangan
Bangkitkan semangat dalam sanubari
Tuk melewati semua yang telah terjadi
Namun di balik duka yang mendalam
Ada harapan yang tak pernah padam
Cinta dan solidaritas bersatu dalam hati
Doa kami semua akan selalu menyertai
#Puisi solo ke-120
#Tulisan ke-120 di tahun 2024
Cibadak, 5 Desember 2024
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana